Bawa Brand Baru dari Denmark, MAPI Ekspansi Gerai di Jakarta

Ini merupakan gerai ketiga Flying Tiger Copenhagen di Indone

Bawa Brand Baru dari Denmark, MAPI Ekspansi Gerai di Jakarta
dok. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), emiten ritel gaya hidup menggandeng brand eksklusif asal Denmark, Flying Tiger Copenhagen, membuka gerai baru di Grand Indonesia. 

Ini merupakan gerai ketiga Flying Tiger Copenhagen di Indonesia. Sebelumnya, dua gerai lebih dulu dibuka di Lippo Mall Puri dan Supermal Karawaci pada awal Oktober. 

Penambahan gerai baru Flying Tiger Copenhagen akan memperkuat strategi MAP untuk 
memperluas produk gaya hidup yang unik, inovatif dengan harga terjangkau
Ke konsumen di Indonesia.

“Dengan komitmen dan keunggulan MAP di pasar ritel Indonesia, gerai baru Flying Tiger Copenhagen akan mendapatkan posisi yang penting dalam pengembangan brand secara global,” kata Michele Wibisono, COO dari Divisi Fashion MAP dalam keterangannya, Senin (13/11).

Strategi Ekspansi 

Martin Jermiin, CEO Flying Tiger Copenhagen mengatakan brandnya ingin hadir lebih dekat para pelanggan. Di tengah keberhasilan kami mencapai tren positif di pasar Asia, Indonesia
memiliki potensi pasar yang sudah terbukti. 

“Kami yakin kehadiran Flying Tiger di Indonesia akan menambah portofolio Flying Tiger Copenhagen di pasar Asia. Kami sangat antusias untuk memperluas kehadiran brand ini di pusat ritel Indonesia – menawarkan peluang di sejumlah pasar dunia,” ujarnya. 

Menurutnya, strategi MAP sejalan dengan visi brand Flying Tiger Copenhagen dalam melakukan ekspansi global, melalui konsep gaya hidup melalui pendekatan inovatif terhadap produk-produk ritel dan membuka pasar baru, serta memberikan pengalaman berbelanja terkini bagi para pelanggan di seluruh Indonesia.

Kinerja keuangan

Sepanjang sembilan bulan pertama 2023, MAPI mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 26,4 persen (YoY) menjadi Rp23,8 triliun dari Rp18,8 triliun, dengan margin laba kotor naik menjadi 45,6 persen dari 45,1 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Laba usaha MAPI juga tercatat naik 17,8 persen (YoY) menjadi Rp2,6 triliun, dan EBITDA mencapai Rp4,4 triliun, peningkatan dari Rp3,9 triliun yang tercatat pada periode yang sama di 2022. Tanpa one-time gain dari divestasi Burger King senilai Rp309 miliar (setelah pajak) yang terjadi pada kuartal I 2022, laba inti yang mewakili kinerja operasional perusahaan melonjak 20,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,8 triliun.

Pada kuartal III 2023, MAPI mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 24,7 persen (YoY) menjadi Rp8,2 triliun dari Rp6,6 triliun. GPM sedikit menurun ke 46,2 persen dari 46,5 persen, sementara laba usaha dan EBITDA masing-masing tercatat sebesar Rp832 miliar dan Rp1,4 triliun.

Laba bersih MAPI mengalami peningkatan menjadi Rp577 miliar, dibandingkan Rp569 miliar yang tercatat di tahun sebelumnya.

“Secara umum, kami juga mengamati tren positif dalam indikator makroekonomi secara keseluruhan. Target utama kami, terutama di segmen menengah ke atas, juga telah menunjukkan peningkatan kepercayaan konsumen berkat fondasi yang kuat. Faktor-faktor ini mendorong peningkatan jumlah pengunjung dan permintaan konsumen terhadap produk kami," kata Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications, and Sustainability MAP Group. 
.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024