Industri Tekstil Babak Belur, Produsen Jack Niclaus Mau Bangun Pabrik

Pabrik seniali Rp20 M itu dibangun di Solo, Jaw Tengah.

Industri Tekstil Babak Belur, Produsen Jack Niclaus Mau Bangun Pabrik
PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), akan investasi bangun pabrik Rp20 miliar di Solo. (dok. BELL)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) tambah investasi Rp20 miliar untuk pabrik baru di Solo, Jawa Tengah
  • Industri tekstil mengalami kelesuan dan PHK, BELL akan memperkuat posisi strategis dan meningkatkan kemampuan produksi
  • BELL juga akan ekspansi di segmen ritel dengan membuka 10 gerai baru dan memperluas platform daringnya

Jakarta, FORTUNE – Emiten produsen tekstil dan penyedia kain seragam, dan produk fesyen, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), menambah Investasi Rp20 miliar untuk membangun pabrik baru di Solo, Jawa Tengah. Investasi ini dilakukan di tengah kelesuan Industri Tekstil hingga mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Berdasarkan catatan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) hingga Juni 2024, sebanyak lima pabrik tekstil memutuskan menutup operasionalnya. Akibatnya, 10.800 pekerja jadi korban PHK.  Kondisi ini disebabkan oleh sejumlah hal, salah satunya kalahnya daya saing produk lokal dibanding  produk impor. 

Presiden Direktur BELL, Karsongno Wongso Djaja, mengatakan investasi ini dilakukan untuk memperkuat posisi strategis perseroan di pasar sekaligus meningkatkan kemampuan produksi.

“Kami percaya bahwa penambahan pabrik ini akan meningkatkan daya saing kami secara signifikan. Tidak hanya akan meningkatkan efektivitas produksi, pabrik ini juga sejalan dengan persyaratan TKDN dari pemerintah,” ujarnya dalam keterangan dikutip, Senin (24/6) .
Pabrik baru ini akan berfungsi sebagai pusat produksi Ritel, seragam, dan pakaian, sehingga memungkinkan BELL untuk merampingkan operasinya sambil mempertahankan kualitas kontrol. Dengan memperluas kapasitas produksinya, BELL menjawab tantangan dan peluang dalam industri tekstil dan garmen yang dinamis.
 

Ekspansi ritel

Selain ekspansi pabrik, BELL juga akan melakukan ekspansi di segmen ritel. Perusahaan berencana untuk membuka 10 gerai baru tahun ini, termasuk gerai Jack Nicklaus dan JOBB. 

Saat ini, BELL mengoperasikan 46 gerai Jack Nicklaus dan 133 gerai JOBB di seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan penetrasi pasar, perusahaan ini menawarkan Layanan Satu Atap (One-Stop-Service) yang komprehensif dan bisa melayani pesanan seragam untuk industri dan organisasi. 

Fitur-fitur khusus seperti anti air (water repellent) dan antimikroba memastikan bahwa kebutuhan pelanggan terpenuhi secara efektif sesuai dengan kebutuhan praktis masing-masing.

Selain itu, BELL juga terus mengoptimalkan platform daringnya, yukshopping.com, untuk memfasilitasi penjualan online sekaligus menjangkau lebih banyak pelanggan dan menawarkan berbagai macam produk mereka dengan lebih mudah.

Strategi tersebut dinilai telah berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Pada kuartal I 2024, penjualan BELL naik sebesar 22 persen mencapai Rp135,5 miliar, diikuti peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 98 persen mencapai Rp5,6 miliar.

Pabrik di Solo diproyeksikan akan memungkinkan perseroan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat dan mempertahankan standar kualitas konsumen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil