Jakarta, FORTUNE - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) membukukan penurunan laba bersih sepanjang kuartal I 2024. Kinerja keuangan produsen mi instan Indomie ini tertekan seiring lonjakan beban keuangan.
Pada periode Januari -Maret 2024, Indofood CBP membukukan laba bersih Rp2,35 triliun. Angka ini menyusut 40,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,95 triliun. Padahal, di saat yang sama perseroan membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 4 persen menjadi Rp19,92 triliun dari sebelumnya Rp19,14 triliun.
Bila rinci, segmen mi instan masih menyumbang penjualan terbesar untuk ICBP senilai Rp14,67 triliun, diikuti dairy Rp2,76 triliun, penyedap makanan Rp1,30 triliun, makanan ringan Rp1,16 triliun, minuman Rp426 miliar dan nutrisi dan makanan khusus Rp335 miliar.
Dari kenaikan ini, laba usaha perseroan mampu meningkat 23 persen menjadi Rp4,92 triliun dengan margin laba usaha membaik menjadi 24,7 persen pada kuartal I 2024, dibandingkan 20,9 persen di kuartal I tahun sebelumnya. Core profit yang mencerminkan kinerja operasional perseroan naok 13 persen menjadi Rp3,24 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp2,87 triliun.
Kendati demikian, beban keuangan ICBP yang melonjak hingga 267 persen menjadi Rp1,70 triliun turut menekan profit perseroan, hingga akhirnya perolehan laba bersih perseroan anjlok sedalam 40 persen.
Melihat kondisi ini, Chief Executive Officer ICBP, Anthoni Salim mengatakan di tengah tantangan global yang terus berlanjut, perseroan mengawali 2024 dengan baik.
"Kami akan terus mengevaluasi dan menyesuaikan strategi serta Langkah-Langkah dalam menghadapi dinamika pasar global untuk mempertahankan daya saing dan mendorong pertumbuhan organik baik di pasar dalam maupun luar negeri," katanya dalam keterangan tertulis dikutip, Kamis (2/4).
Kinerja Indofood
Setali tiga uang, kinerja perusahaan induk ICBP yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga mencatat penurunan laba bersih pada kuartal pertama lalu menjadi Rp2,44 triliun dari yang sebelumnya Rp3,84 triliun.
Perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 1 persen menjadi Rp30,79 triliun dari Rp30,54 triliun di periode yang sama tahun lalu. Indofood mencatatkan kenaikan laba usaha sebesar 29 persen menjadi Rp6,42 triliun dari Rp4,97 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 20,8 persen dari 16,3 persen di tahun sebelumnya.
Core profit, yang mencerminkan kinerja operasional Perseroan, tumbuh 10 persen menjadi Rp3,20 triliun dari Rp2,90 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim, mengatakan seiring berlanjutnya berbagai tantangan global, Indofood mencatatkan kinerja operasional yang positif di kuartal pertama tahun 2024 ini.
"Ke depannya, kami akan tetap sigap dalam menghadapi ketidakpastian, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas," katanya.