Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun hingga semester I 2024. Angka ini menyusut 10,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,75 triliun.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, sepanjang semester I 2024, UNVR juga mencatatkan penjualan Rp19,04 triliun, turun 6,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,229 triliun. Penurunan ini disebabkan pelemahan permintaan dan pelemahan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG).
Berdasarkan segmen usahanya, penjualan rumah tangga dan perawatan tubuh perseroan mencapai Rp12,28 triliun per Juni 2024, turun 7,3 persen secara tahunan. Sedangkan segmen makanan minuman mencapai Rp6,76 triliun, turun sekitar 4 persen secara tahunan.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pada paruh pertama 2024 ini UNVR menangani beberapa tantangan jangka pendek seperti melambatnya permintaan dari yang perseroan harapkan, kendati pangsa pasar mulai bertumbuh.
“Situasi kompleks secara geopolitik yang puncaknya terjadi Desember tahun lalu, dampaknya masih ada namun tidak akan sesignifikan seperti sebelumnya” kata Benjie dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/7).
Ia juga memperkirakan, dampak aksi boikot yang dilatari konflik Israel-Palestina yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk perseroan, kemungkinan masih akan berlanjut di semester kedua. Meski begitu, dampak itu diharapkan tidak sebesar periode sebelumnya.
Strategi ke depan
Untuk meningkatkan bisnisnya ke depan, Benjie mengatakan UNVR akan berfokus pada sejumlah hal, seperti memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand , serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas.
“Secara bersamaan, kami menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan
akuntabel,” katanya.
Ia menambahkan, UNVR akan mengedepankan produk-produk inti menjadi market maker dan meningkatkan lagi dampak melalui inisiatif keberlanjutan.
“Prioritas pertama kami ingin memanfaatkan superioritas brand kami untuk menjangkau konsumen lebih banyak. Dengan berbagai inovasi kami coba menjawab kebutuhan konsumen,” ujarnya.