Laba Unilever Turun 10,5% di Semester I, Dampak Boikot Masih Terasa

Penjualan UNVR turun 6,15 persen.

Laba Unilever Turun 10,5% di Semester I, Dampak Boikot Masih Terasa
logo unilever (unilever.com)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat laba bersih Rp2,5 triliun hingga semester I 2024, turun 10,60% dari tahun sebelumnya.
  • Penjualan UNVR turun menjadi Rp19,04 triliun di semester I 2024, disebabkan pelemahan permintaan dan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG).
  • Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, merencanakan memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan daya saing brand, dan efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas ke depan.

Jakarta, FORTUNE  -  Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan  laba bersih sebesar Rp2,5 triliun hingga semester I 2024. Angka ini menyusut 10,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,75 triliun. 

Mengutip  laporan keuangan perusahaan, sepanjang semester I 2024, UNVR juga mencatatkan penjualan Rp19,04 triliun, turun 6,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,229 triliun. Penurunan ini disebabkan pelemahan permintaan dan pelemahan Pertumbuhan Harga Dasar (UPG).  

Berdasarkan segmen usahanya, penjualan rumah tangga dan perawatan tubuh perseroan mencapai Rp12,28 triliun per Juni 2024, turun 7,3 persen secara tahunan. Sedangkan segmen makanan minuman mencapai Rp6,76 triliun, turun sekitar 4 persen secara tahunan. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan pada paruh pertama 2024 ini UNVR menangani beberapa tantangan jangka pendek seperti melambatnya permintaan dari yang perseroan harapkan, kendati pangsa pasar mulai bertumbuh.

“Situasi kompleks secara geopolitik yang puncaknya terjadi Desember tahun lalu, dampaknya masih ada  namun tidak akan sesignifikan seperti sebelumnya” kata Benjie dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/7).

Ia juga memperkirakan, dampak aksi boikot yang dilatari konflik Israel-Palestina yang  mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk perseroan, kemungkinan masih akan berlanjut di semester kedua. Meski begitu, dampak itu diharapkan tidak sebesar periode sebelumnya. 

Strategi ke depan

Untuk meningkatkan bisnisnya ke depan, Benjie mengatakan UNVR akan berfokus pada sejumlah hal, seperti memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand , serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas. 

“Secara bersamaan, kami menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan
akuntabel,” katanya.

Ia menambahkan, UNVR akan mengedepankan produk-produk inti menjadi market maker dan meningkatkan lagi dampak melalui inisiatif keberlanjutan. 

“Prioritas pertama kami ingin memanfaatkan superioritas brand kami untuk menjangkau konsumen lebih banyak. Dengan berbagai inovasi kami coba menjawab kebutuhan konsumen,” ujarnya. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil