Jakarta, FOTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berencana Likuidasi entitas anaknya beroperasi di Belanda, Mayora Nederland B.V. Keputusan tersebut dilakukan berdasarkan sejumlah pertimbangan salah satunya efisiensi serta keberlanjutan bisnis perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Mayora, Yuni Gunawan mengatakan Mayora Nederland B.V didirikan pada 1996 dalam rangka penerbitan Medium Term Note Program. Pada program tersebut, Mayora Indah bertindak sebagai penjamin. Adapun, Mayora Nederland dimiliki sepenuhnya oleh perusahaan (100 persen).
Sejak berakhirnya program tersebut, Mayora Nederland tidak memiliki kegiatan sama sekali. "Hingga kini entitas anak dimaksud tidak memiliki rencana melakukan kegiatan apapun," kata Yuni dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (10/1).
Dampak Likuidasi
Pada proses likuidasi ini, Mayora Nederland memiliki kewajiban sekitar Rp35 miliar, yang mana laporan keuangannya dikonsolidasikan kepada perusahan induk , sehingga merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK dan tidak memiliki benturan kepentingan.
Meski demikian, likuidasi ini tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha maupun kinerja keuangan perusahaan. Likuidasi ini justru akan memberikan penghematan atas biaya yang ditimbulkan selama perusahan beroperasi.
"Tidak ada dampak signifikan atas likuidasi ini. Dengan pertimbangan tersebut, manajemen memutuskan melikuidasi entitas anak perusahaan tersebut," kata Yuni.
Seiring dengan aksi korporasi tersebut, saham MYOR terpantau menguat di level Rp2.730 per saham pada perdagangan hari ini, Jumat (10/1) dibandingkan sesi sebelumnya di level Rp2.720. Adapun, dalam sepekan terakhir, saham produsen permen Kopiko dan Mie Oven ini tercatat menurun 1,45 persen.
