Rugi BATA Kuartal I 2024 Menyusut Usai Lepas Aset

BATA catat pendapatan sebesar Rp113 miliar per 31 Maret.

Rugi BATA Kuartal I 2024 Menyusut Usai Lepas Aset
Ilustrasi: toko penjualan sepatu yang dijajakan kepada pelanggan. (Dok.123rf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Sepatu BATA Tbk (BATA) mencatat perbaikan kinerja keuangan pada kuartal  2024. Rugi bersih perusahaan berhasil menyusut meski kinerja pendapatannya turun.

Dalam laporan keuangannya, BATA membukukan pendapatan sebesar Rp113 miliar per 31 Maret 2024, yang sebagian besar disumbang oleh penjualan domestik dan Sebagian kecil sisanya ekspor.  Penjualan bersih perseroan turun 16,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp136 miliar.

Turunnya penjualan itu juga diikuti penyusutan beban pokok penjualan. Alhasil, laba kotor perseroan juga turun dari Rp55,49 miliar menjadi Rp33,09 miliar.  Di sisi lain, BATA juga mengalami penyusutan pada sejumlah pos beban, seperti pada beban penjualan dan pemasaran, beban umum dan administrasi dan dicatatkannya keuntungan pelepasan aset tetap sebesar Rp28,34 miliar berdampak signifikan terhadap kerugian perusahaan.

Akibatnya, pada kuartal I 2024, rugi usaha BATA turun tajam dari Rp27,65 miliar menjadi Rp4,79 miliar. 

Sementara itu, naiknya beban keuangan menyebabkan  BATA mengantongi rugi bersih Rp13,58 miliar.  Kendati demikian, rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk ini nilainya mengecil 49,96 persen bila dibandingkan kuartal I 2023 yang mencapai sebesar Rp27,14miliar. 

Tutup pabrik

Sebelumnya,  BATA mengumumkan penutupan pabrik sepatu di Purwakarta, Jawa Barat. Meski demikian, perseroan memastikan hal itu tidak diikuti oleh penutupan toko-toko Bata yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko mengatakan tidak akan menutup toko-toko Bata yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun ketika dikonfirmasi mengenai jumlah toko yang masih beroperasi, ia enggan menjawab.“Bata memang sudah melakukan pemberhentian aktivitas pabrik di Purwakarta. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksi dari pemasok lokal. Toko kami akan beroperasi dan berjalan normal seperti biasa,” kata dia dalam keterangannya kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/5).

Meskipun telah menghentikan aktivitas produksi di pabrik, Perseroan telah menggandeng pemasok dalam negeri untuk menjamin stok barang dan penjualan. Menurutnya, prosesnya pemilihan pemasok telah berjalan, yang mana produk dari pemasok baru ini akan segera melalui fase quality testing. 

Hal ini sekaligus membantah tudingan impor yang dialamatkan kepada perseroan untuk pemenuhan stok barang pasca pabrik tutup. “Tentunya kami akan memperkuat komitmen untuk tetap berada di Indonesia dan mempertahankan kualitas serta value for money untuk konsumen,” ujarnya. 
 

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo