Meski Pabrik Tutup, Bata Pastikan Outlet Sepatunya Tetap Beroperasi
Bata saat ini sedang memilih pemasok dalam negeri.
Fortune Recap
- PT Bata Tbk menutup pabrik sepatu di Purwakarta, Jawa Barat
- Toko Bata di Indonesia tetap beroperasi meski pabrik tutup
- Bata akan menggandeng pemasok lokal untuk stok barang dan penjualan
Jakarta, FORTUNE – PT Sepatu BATA Tbk (BATA) telah mengumumkan penutupan pabrik sepatu miliknya di Purwakarta, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Meski demikian, perseroan memastikan hal itu tidak diikuti oleh penutupan toko-toko Bata yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk Hatta Tutuko mengatakan tidak akan menutup toko-toko Bata yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun ketika dikonfirmasi mengenai jumlah toko yang masih beroperasi, ia enggan menjawab.
“Bata memang sudah melakukan pemberhentian aktivitas pabrik di Purwakarta. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksi dari pemasok lokal. Toko kami akan beroperasi dan berjalan normal seperti biasa,” kata dia dalam keterangannya kepada Fortune Indonesia, Rabu (15/5).
Meskipun telah menghentikan aktivitas produksi di pabrik, Perseroan telah menggandeng pemasok dalam negeri untuk menjamin stok barang dan penjualan. Menurutnya, prosesnya pemilihan pemasok telah berjalan, yang mana produk dari pemasok baru ini akan segera melalui fase quality testing. Hal ini sekaligus membantah tudingan impor yang dialamatkan kepada perseroan untuk pemenuhan stok barang pasca pabrik tutup.
“Tentunya kami akan memperkuat komitmen untuk tetap berada di Indonesia dan mempertahankan kualitas serta value for money untuk konsumen,” ujarnya.
Tetap akan mendesain produk sendiri
Meski menggandeng pemasok dalam negeri, desain produk separtu akan tetap dilakukan perusahaan sambil bekerjasama dengan para produsen lokal untuk pembuatan prototype. Saat ini, Bata memiliki tim product development yang bertugas untuk mendesain produk.
“Inovasi dalam desain, kualitas, dan pengalaman pelanggan menjadi kunci untuk menghadapi persaingan industri, yang sewajarnya terus berubah sesuai dengan dinamika pasar,” kata Hatta.
Sedsangkan ketika dikonfirmasi mengenai kemungkinan investor lokal untuk bisnis Bata ke depan, Ia enggan berkomentar. “Kami tidak dapat berbicara atas nama pemegang saham kami,” ujarnya.
Saat ini, mayoritas atau 82,01 persen saham BATA dipegang oleh Bafin Nederland BV.
Diketahui, PT Sepatu Bata Tbk mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp190,28 miliar sepanjang 2023. Kerugian itu membengkak 79,56 persen secara tahunan bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp106,23 miliar.
Sedangkan untuk penjualan mengalami penurunan 5,26 persen secara tahunan sebesar Rp643,45 miliar. Baik penjualan domestik dan ekspor sama-sama merosot masing-masing menjadi Rp604,19 miliar dan Rp5,42 miliar.