Rugi Emiten Pengelola Restoran KFC dan Pizza Hut Kompak Membengkak

Pengelola KFC mencatat penjualan Rp4,06 T per September.

Rugi Emiten Pengelola Restoran KFC dan Pizza Hut Kompak Membengkak
ilustrasi produk KFC (unsplash.com/Aleks Dorohovich)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pengelola waralaba restoran KFC, yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) dan pengelola restoran Pizza Hut, yakni PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) kompak mencatat kenaikan rugi bersih hingga kuartal III-2023.

Salah satu penyebabnya adalah adanya pembengkakan beban meski realisasi penjualan keduanya tumbuh.

Pada sembilan bulan pertama 2023, Fast Food Indonesia, misalnya, mencatatkan pendapatan Rp4,61 triliun, naik 7,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,31 triliun.

Pendapatan bersih perseroan tersebut berasal dari penjualan makanan-minuman pihak ketiga Rp4,60 triliun, penjualan konsinyasi Rp17,26 miliar, dan jasa layanan antar Rp2,07 miliar. 

Meski begitu, perusahaan mengantongi rugi bersih Rp152,41 miliar hingga kuartal III-2023, naik tajam dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp17,16 miliar.

Laporan keuangan perusahaan menunjukkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 6,35 persen menjadi Rp1,72 triliun seiring meningkatnya pendapatan.

Tumbuhnya pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan beban pokok penjualan menyebabkan perseroan masih mampu mencatat laba kotor Rp2,89 triliun, atau tumbuh 7,46 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. 

Kendati demikian, meningkatnya beban penjualan dan distribusi, beban umum dan beban operasi lain menekan kinerja perseroan hingga akhirnya mencatat rugi usaha Rp146 miliar.

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, FAST masih mampu membukukan laba usaha Rp20,48 miliar.

Di sisi lain, meningkatnya beban keuangan perseroan semakin menekan kinerja perseroan.

"FAST mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan Rp195 miliar dan rugi periode berjalan selama sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2023 sebesar Rp152 miliar," demikian keterangan manajemen perusahaan dalam laporan yang dikutip Kamis (2/11). 

Rugi Bersih Pizza Hut

Setali tiga uang, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatatkan kenaikan penjualan bersih pada sembilan bulan pertama 2023 menjadi Rp2,75 triliun dari Rp2,63 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan perusahaan naik menjadi Rp927 miliar dari Rp853 miliar.

Alhasil, PZZA mencatatkan laba kotor Rp1,82 triliuun, naik dari sebelumnya Rp1,78 triliun. 

Namun, kenaikan beban operasi mulai menekan kinerja perseroan hingga mencatat rugi operasi Rp4,23 miliar, masih lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,34 miliar.  

Meski begitu, lonjakan beban bunga dan keuangan yang dicatatkan perseroan pada 52,57 persen menjadi Rp44,48 miliar mengakibatkan rugi sebelum pajak penghasilan perusahaan naik menjadi Rp48,26 miliar dari Rp40,14 miliar.

Lalu, bersih tahun berjalan perusahaan tersebut mencapai Rp38,95 miliar atau naik 8,57 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp35,49 miliar. 


 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024