Jakarta, FORTUNE - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan rencana pengunduran diri ketiga direkturnya. Beberapa direktur akan mengemban posisi baru sebagai bagian dari management Unilever global.
Sekretaris Perusahaan, Padwestiana Kristanti mengatakan, perseroan telah menerima pengunduran diri Vivek Agarwal dan Bapak Ainul Yaqin dari posisinya selaku Direktur Keuangan dan Direktur Beauty and Personal Care Unilever.
“Ini akan berlaku efektif sejak disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya,” katanya dalam keterangan resmi dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (9/12).
Pada posisi baru nanti, Vivek Agarwal dan Ainul Yaqin akan mengemban posisi sebagai bagian dari management global Unilever.
Vivek Agarwal akan bertanggung jawab atas Pengembangan Portofolio untuk bisnis di seluruh wilayah Asia Tenggara (SEA), sementara Ainul Yaqin akan membawahi Personal Care Digital Marketing Transformation and Capability dengan fokus spesifik di pasar Asia.
Perseroan juga telah menerima pengunduran diri Hernie Raharja dari posisinya selaku direktur Unilever yang akan berlaku efektif sejak disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berikutnya.
“Hernie Raharja akan memulai fase baru dalam perjalanan karirnya setelah 27 tahun bertumbuh bersama perseroan,” kata Padwestiana.
Direktur Pengganti
Sehubungan dengan pengunduran diri ketiga Direksi Unilever tersebut, pemegang saham utama perseroan berencana untuk mengusulkan Neeraj Lal, Vandana Suri, dan Alejandro Meinardo Santos Concha sebagai Direktur Perseroan yang baru untuk disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Pengunduran diri dan usulan pengangkatan direktur (baru) tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang akan diselenggarakan pada 14 Januari 2025,” kata Padwestiana.
Unilever mencatat penurunan kinerja keuangan hingga kuartal III 2024. Laba bersih perseroan turun 28,15 persen menjadi Rp3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp4,18 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengungkapkan sejumlah faktor di balik turunnya kinerja laba, seperti penurunan Daya Beli yang mempengaruhi referensi brand tertentu dan efek boikot produk yang berlangsung sejak November tahun lalu dampaknya masih terasa hingga sekarang.
Akibatnya, penjualan bersih Unilever turun 10,1 persen secara tahunan menjadi Rp27,4 triliun hingga kuartal III 2024. Secara rinci, pendapatan domestik UNVR menurun sebesar 9,9 persen year-on-year disebabkan Underlying Price Growth (UPG) negatif -4,1 persen dan Underlying Volume Growth (UVG) negatif -5,8 persen. Penurunan dalam UVG dikarenakan adanya ketidakstabilan harga dan adanya penurunan stok pelanggan di kuartal ketiga.
“Sejauh ini terjadi penurunan nyata dari penjualan kami dan juga dampak dari ketidak konsistenan harga yang agresif menyebabkan laba bersih perusahaan lebih rendah. Dibandingkan Desember 2023, kami berhasil meraih kenaikan pangsa pasar, namun lebih rendah dibanding Oktober 2023,” kata Benjie dalam paparan publik virtual, Rabu (23/10).