Bos Garuda Ungkap Progres Merger dengan Pelita Air: Masih Kajian Awal

Garuda Indonesia benarkan rencana merger dengan Pelita Air.

Bos Garuda Ungkap Progres Merger dengan Pelita Air: Masih Kajian Awal
Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Garuda Indonesia umumkan rencana merger dengan Pelita Air
  • Garuda Indonesia akan tambah 15-20 pesawat pada 2025
  • Pihaknya masih akan berdiskusi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan mengenai sumber pendanaan

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengumumkan perkembangan terkini mengenai rencana Merger dengan maskapai penerbangan Pelita Air.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, mengatakan saat ini proses penjajakan aksi korporasi tersebut masih berada pada tahap diskusi awal dengan pihak-pihak terkait.

Menurut Wamildan, perusahaannya juga tengah menyusun kajian awal merger yang mencakup langkah-langkah untuk memaksimalkan potensi sinergi bisnis. Langkah ini bertujuan memperkuat ekosistem industri transportasi udara di Indonesia.

“Garuda Indonesia memandang positif rencana merger ini dan berkomitmen mendukungnya dengan pendekatan yang komprehensif dan hati-hati. Kajian tersebut akan mempertimbangkan prospek bisnis serta kinerja perusahaan secara menyeluruh,” kata Wamildan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/1).

Ia pun mengatakan perusahaan akan memberikan informasi lebih lanjut jika terdapat perkembangan signifikan perihal tahapan atau realisasi rencana strategis ini.

Garuda Indonesia bakal tambah pesawat

Di sisi lain, Garuda Indonesia juga berencana menambah 15 hingga 20 unit pesawat pada 2025. Penambahan ini akan dilakukan melalui skema penyewaan pesawat (lessor-lessee).

Namun, ia belum dapat memastikan nilai investasi yang akan dialokasikan untuk penyewaan pesawat tambahan tersebut.

Mengenai sumber pendanaan, Wamildan mengatakan pihaknya masih akan berdiskusi lebih lanjut dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Meski begitu, Garuda Indonesia memastikan masih memiliki dana operasional yang cukup untuk mendukung rencana ini.

Wamildan mengatakan penambahan unit pesawat adalah bagian dari strategi mengoptimalkan rute perjalanan yang tersedia di Garuda. Menurut dia, Garuda saat ini telah memiliki banyak rute penerbangan.

Perusahaan tersebut telah mengoperasikan 96 pesawat per Oktober 2024. Jumlah itu meliputi 56 pesawat yang diterbangkan Garuda Indonesia dan 40 pesawat dioperasikan anak usahanya, Citilink. Jumlah tersebut belum termasuk tambahan empat pesawat yang direncakanan datang pada akhir 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya