Chandra Asri Bakal Bawa Anak Usaha Melantai di Bursa

TPIA akan mengikuti aturan yang berlaku.

Chandra Asri Bakal Bawa Anak Usaha Melantai di Bursa
Fasilitas Chandra Asri, emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu. (Website Chandra Asri)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) tengah gencar menjalankan diversifikasi usaha melalui anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI).
  • CDI diproyeksikan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dan telah mendapatkan dana investasi dari perusahaan energi Thailand, Electric Generating Public Company Limited.
  • Dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

Jakarta, FORTUNE – Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA), tengah gencar menjalankan diversifikasi usaha. Salah satu aksinya adalah mengembangkan bisnis Infrastruktur melalui anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (CDI). Anak usahanya itu diproyeksi dapat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Melalui keterangannya kepada BEI, General Manager of Legal & Corporate Secretary TPIA, Erri Dewi Riani, membenarkan informasi bahwa perseroan tengah menyiapkan anak usahanya untuk melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO).

“Namun, [rencana tersebut] masih dalam tahap pembahasan internal,” kata dia, dikutip Selasa (20/8).

Dia mengatakan bahwa PT CDI adalah salah satu motor pertumbuhan Chandra Asri Group, karena bisnis infrastuktur ini berprospek baik.

Dalam memuluskan rencara tersebut, TPAI akan tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal yang berlaku.

Berkolaborasi dengan perusahaan Thailand

TPIA menguasai sekitar 70 persen saham dari CDI. Pada 2023, CDI telah mendapatkan dana investasi dari perusahaan energi Thailand, Electric Generating Public Company Limited atau EGCO Group (EGCO). Oleh karena itu, EGCO menguasai 30 persen saham.

Dana bersih yang diperoleh akan digunakan untuk mengembangkan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

Adapun, CDI menjalankan bisnis infrastruktur jetty, listrik, hingga air yang akan mendukung industri petrokimia.

Portofolio aset infrastruktur intinya terdiri dari perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, yakni Krakatau Water Solution, yang dikelola PT Krakatau Tirta Industri; salah satu dari dua pembangkit listrik siklus gabungan turbin gas di Indonesia; perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International (perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan); dan perusahaan jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di Pulau Jawa.
 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya