Emiten Cat Hermanto Tanoko Siapkan Rp1 Triliun Untuk Lanjutkan Buyback

AVIA menilai sahamnya di pasar masih murah.

Emiten Cat Hermanto Tanoko Siapkan Rp1 Triliun Untuk Lanjutkan Buyback
dok. Avia Avian
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten cat terafiliasi konglomerat Hermanto Tanoko, PT AVIA Avian Tbk. (AVIA), masih dalam proses pelaksanaan pembelian kembali saham (buyback). Keputusan tersebut telah memperoleh persetujuan melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 7 Desember 2023.

Sekretaris Perusahaan AVIA, Hera Septi Astuti, menjelaskan bahwa menjelang dua minggu setelah program buyback saham dimulai, harga saham AVIA di pasar mengalami peningkatan 14,2 persen ke level Rp500 per saham pada 9 Januari 2024.

"Program share buyback akan terus berlanjut dan untuk program ini AVIA menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun," kata Hera dalam siaran pers, Rabu (10/1).

Ia menambahkan, jumlah maksimal saham yang dibeli kembali mencapai 1,42 miliar lembar atau sekitar 2,3 persen dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.

Selain itu, katanya, persentase aktivitas buyback saham yang dilakukan AVIA tidak mendominasi total kegiatan pasar saham AVIA.

Berdasarkan data pemegang saham AVIA per 9 Januari 2024, AVIA telah merealisasikan 104.241.800 saham yang dibeli kembali atau sekitar 7,3 persen dari jumlah maksimal yang ditetapkan perseroan.

Manajemen menilai saham AVIA masih murah

Hera mengatakan perusahaannya masih berpendapat bahwa harga saham AVIA masih belum mencerminkan nilai, kinerja, dan fundamental yang sebenarnya dari AVIA. Asumsi ini dibuat dengan mempertimbangkan posisi AVIA sebagai pemimpin pasar cat dekoratif yang didukung dengan jaringan distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Dengan tingkat harga yang berkisar Rp500 per saham, PER AVIA masih berada di bawah level 20 kali, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata PER industri sejenis di wilayah regional Asia yang mencapai kisaran 30-50 kali," ujarnya.

Melalui program share buyback, perusahaan berharap bisa meningkatkan kepercayaan serta memberikan tingkat pengembalian yang baik kepada para pemegang saham. Beberapa minggu setelah program share buyback dilakukan, terdapat penambahan pemegang saham institusi baru yang mulai membeli saham AVIA, baik institusi lokal maupun asing.

Selain itu, banyak pemegang saham retail atau individu lokal juga turut terlibat dengan tingkat partisipasi yang cukup tinggi.

Kinerja AVIA hingga kuartal-III 2023

Dalam laporan kinerja terakhir, AVIA membukukan penjualan Rp5,2 triliun hingga kuartal III-2023, tumbuh 4,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan penjualan AVIA diikuti dengan pertumbuhan laba kotor, EBITDA, maupun laba bersih. Sampai dengan akhir September tahun 2023, AVIA membukukan laba kotor Rp2,3 triliun atau tumbuh 15,2 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

EBITDA untuk periode yang sama mencapai Rp1,4 triliun atau tumbuh 11,5 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

Selanjutnya, laba bersih untuk periode sembilan bulan pertama 2023 mencapai Rp1,1 triliun atau naik 5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil