Jakarta, FORTUNE - Perusahaan telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2023.
Pada divisi pendapatan, peningkatannya mencapai 10,91 persen menjadi Rp32,32 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kemudian, laba bersihnya terkerek 14,57 persen menjadi Rp1,27 triliun pada 2023, berbanding dengan Rp1,10 triliun pada 2022.
Penyebab capaian tersebut adalah kenaikan pada lalu lintas data secara tahunan hingga 21 persen. Kondisi tersebut mendorong kontribusi layanan data dan digital menjadi 91 persen dari total pendapatan, bersama dengan basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 57,5 juta.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan perusahaan yang dia pimpin telah melalui 2023 yang tidak mudah dengan kinerja positif. Pertumbuhan pada sisi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih mencapai double digit.
"Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis, telah mampu meningkatkan kualitas layanan dan mampu mendorong peningkatan trafik data, yang berkontribusi pada peningkatan ARPU menjadi Rp43.000,” kata Dian lewat keterangan yang dikutip Selasa (13/2).
Melakukan efisiensi di semua lini bisnis
Dia menegaskan bahwa keberhasilan kinerja sepanjang 2023 tidak dapat dilepaskan dari upaya perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi pada semua lini bisnisnya secara cermat.
Salah satunya adalah efisiensi pada sisi pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran yang mampu ditekan hingga 6 persen.
Secara keseluruhan, kenaikan belanja operasional (OPEX) mampu dikendalikan hingga lebih rendah daripada pertumbuhan pendapatan.
Penurunan beban penjualan dan pemasaran didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet.
Hingga akhir 2023, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif bulanan hingga 29 juta. Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini mencapai hampir 2 kali dalam periode dua tahun terakhir.
Hingga akhir 2023, XL Axiata sanggup menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 14.101. Dengan demikian, total unit BTS perusahaan tersebut menjadi 160.124 atau naik 10 persen dibandingkan dengan 2022.
Dari jumlah tersebut, 104.993 unit di antaranya adalah BTS 4G.
Kemudian, fiberisasi yang telah dilakukan oleh perusahaan tersebut telah mencapai 61 persen dari total BTS di seluruh Indonesia.