Terapkan Delayering, LINK Alihkan Bisnis Ritel ke XL Axiata
750.000 pelanggan FBB Link Net dialihkan ke XL Axiata.
Jakarta, FORTUNE - PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Link Net Tbk (LINK) mencapai kesepakatan pengalihan bisnis ritel fixed broadband (FBB) LINK ke EXCL, Rabu (6/12). Itu merupakan bagian transformasi struktural kedua anak usaha Axiata Group Berhad di Indonesia.
Kesepakatan yang tak mengikat itu meliputi beralihnya 750.000 pelanggan FBB Link Net ke XL Axiata serta pembangunan jaringan baru 2 juta home passed oleh Link Net.
"Selama dua tahun ke depan, Link Net akan menyediakan 6,5 juta home passed untuk dimanfaatkan XL Axiata, termasuk melayani 1 juta pelanggan yang sudah ada, yang mana mayoritas akan mendapatkan penawaran layanan konvergensi," jelas Group CEO & Managing Director Axiata Group, Vivek Sood, Rabu.
Berdasarkan pendekatan tersebut, XL Axiata akan beroleh manfaat dari meluasnya akses terhadap ketersediaan infrastruktur fiber optik, tetapi investasinya minimum. Masuknya 750.000 pelanggan Link Net ke XL Axiata meningkatkan basis pelanggannya menjadi 1 juta di bisnis FBB dan layanan home entertainment.
""Ini menjadikan XL Axiata menjadi penyedia FBB terbesar kedua di Indonesia dengan 1 juta pelanggan," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini.
Lebih lanjut, kolaborasi dengan Link Net juga memungkinkan perseroan mendorong percepatan pertumbuhan layanan FBB dan FMC di Indonesia. Sekaligus menawarkan produk dan layanannya kepada pelanggan baru. Ke depan, XL Axiata juga akan mengeksplorasi upaya mendirikan last-mile fiber home passed sendiri demi meningkatkan utilisasi aset.
Di sisi lain, dengan perubahan struktural itu, Link Net juga akan lebih fokus mengembangkan infrastruktur jaringannya, sekaligus meningkatkan pasar secara signifikan. Itu demi target ambisius menjadi pemain FiberCo terkemuka dunia.
Direktur & Plt CEO Link Net, Kanishka Wickrama mengatakan, " Komitmen XL Axiata untuk memanfaatkan penambahan 2 juta home passed akan mendorong pertumbuhan Link Net yang tinggi di masa mendatang."
Selanjutnya, kedua anak usaha Axiata Group Berhad itu akan melanjutkan kesepakatan tak mengingat lewat perjanjian mengikat yang sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai transaksi afiliasi dan material.
Tak lupa, Vivek menambahkan, "Strategi delayering oleh Axiata memungkinkan kedua perusahaan dapat mempercepat terwujudnya organizational agility, allow scalability, dan maximise value."
Pada akhirnya, Axiata berharap strategi itu akan mampu menarik para mitra bisnis yang relevan. Lewat peningkatan kinerja dan akselerasi pertumbuhan di Indonesia.