Jakarta, FORTUNE - PT Indika Energy Tbk (INDY) akan membagikan Dividen tunai dengan nilai US$30 juta, suatu jumlah yang setara dengan US$0,0058 per saham.
Alokasi dividen tunai tersebut sepadan dengan 25,06 persen dari laba bersih yang diraih INDY pada tahun buku 2023.
Adapun pada tahun lalu INDY membukukan laba bersih US$119,68 juta.
Jadwal recording date berlangsung pada 22 Mei 2024, dengan tanggal pembayaran atau pendistribusian dividen final tunai pada 5 Juni 2024. Keputusan dividen ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Senin (6/5).
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid, mengatakan fokus perusahaannya adalah mengakselerasi pengembangan bisnis non-batu bara seperti mineral, pembangkit listrik tenaga surya, kendaraan listrik, dan nature-based solutions sebagai wujud komitmen untuk mencapai emisi target net zero pada 2050.
“Berbagai langkah strategis tengah kami upayakan untuk mendorong sektor rendah karbon ini,” kata dia dalam keterangannya, Senin (6/5).
Sebagai bagian dari strategi perusahaan, INDY telah berhasil melakukan penjualan seluruh saham PT Multi Tambangjaya Utama kepada PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Ini termasuk transfer hak pemasaran yang sebelumnya dimiliki oleh Indika Capital Investment Pte. Ltd. pada Februari 2024, dengan keseluruhan nilai transaksi mencapai US$218 juta, dan penambahan nilai transfer hak pemasaran sebesar US$15 juta.
Diversifikasi bisnis Indika Energy
Untuk memperluas jangkauan bisnis ke sektor non-batubara, INDY juga melakukan akuisisi saham sebesar 46 persen pada PT Natura Aromatik Nusantara, yang merupakan salah satu eksportir minyak asiri terbesar keempat di Indonesia.
Dalam bidang kendaraan listrik, INDY telah meluncurkan ALVA Cervo (kendaraan listrik roda dua) pada 2023 dan mendirikan PT Kalista Nusa Armada sebagai penyedia layanan penyewaan kendaraan listrik roda dua dan roda empat.
Sementara pada sektor energi surya, INDY bergabung dalam konsorsium dengan InfraCo Asia Development Pte. Ltd (InfraCo Asia) untuk memenangkan tender kerja sama dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hybrid dengan baterai.
Proyek tersebut merupakan bagian dari Program De-dieselisasi PLN Tahap 1, dengan total kapasitas pembangkit mencapai 102 MWp dan kapasitas baterai penyimpan daya sebesar 252 MWh, tersebar di wilayah Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara.
INDY terus mengkonsolidasikan posisinya sebagai penyedia solusi energi surya melalui kemitraan dengan Empat Mitra Tenaga Surya (EMITS). Hingga saat ini, EMITS telah berhasil meraih kontrak pemasangan sebesar 60 MWp dan memiliki target mencapai 500 MWp pada 2025.