Jakarta, FORTUNE - Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), bakal menunda rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) menyusul pertimbangan terkait kondisi makroekonomi dan dinamika pasar terkini, termasuk fluktuasi harga saham perusahaan.
Sekretaris Perusahaan TOWR, Monalisa Irawan, menjelaskan bahwa keputusan ini dibuat untuk menyesuaikan strategi perusahaan dengan kondisi pasar dan kebutuhan internal.
“Menyikapi perkembangan makroekonomi dan pasar belakangan ini, termasuk pergerakan harga saham perseroan, serta mempertimbangkan kebutuhan internal perusahaan, perseroan memutuskan untuk menunda pelaksanaan PMHMETD I yang saat ini sedang dalam proses memperoleh pernyataan efektif dari OJK,” kata Monalisa seperti dikutip dari keterburkaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/12).
TOWR juga menyatakan akan mengkaji ulang struktur rights issue yang meliputi total peningkatan modal dan harga penawaran per saham. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa aksi korporasi tersebut sesuai dengan situasi ekonomi dan pasar saat ini.
“Seluruh aksi korporasi ke depannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku. Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” kata Monalisa.
Rencana rights issue awal
Sebelumnya, TOWR berencana untuk menerbitkan sebanyak 4.998.674.660 saham baru atau setara 9,08 persen dari total saham yang beredar. Harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp900 per saham, dengan potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp4,49 triliun.
Saham baru tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki hak yang sama dengan saham-saham TOWR yang ada.
Meskipun rights issue ditunda, TOWR memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif terhadap operasional dan kelangsungan bisnis. Perusahaan tetap berkomitmen untuk terus menjalankan rencana strategisnya sesuai dengan perkembangan ekonomi dan regulasi pasar modal.
Hingga September 2024, TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp2,44 triliun, naik tipis dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,42 triliun. Pendapatan TOWR juga meningkat dari Rp8,71 triliun pada September 2023 menjadi Rp9,44 triliun pada September 2024.