Ini Sebab Sarana Menara Tunda Laksanakan Right Issue Jumbo

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan banyak faktor.

Ini Sebab Sarana Menara Tunda Laksanakan Right Issue Jumbo
Emiten afiliasi Djarum, PT Sarana Menara Nusantara (TOWR). (Website Sarana Menara Nusantara)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • TOWR menunda rencana rights issue untuk menyesuaikan dengan kondisi makroekonomi dan pasar terkini.
  • Perusahaan akan mengkaji ulang struktur rights issue, termasuk total peningkatan modal dan harga penawaran per saham.
  • Meskipun rights issue ditunda, TOWR tetap berkomitmen menjalankan rencana strategisnya sesuai perkembangan ekonomi dan regulasi pasar modal.

Jakarta, FORTUNE - Emiten Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), bakal menunda rencana aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) menyusul pertimbangan terkait kondisi makroekonomi dan dinamika pasar terkini, termasuk fluktuasi harga saham perusahaan.

Sekretaris Perusahaan TOWR, Monalisa Irawan, menjelaskan bahwa keputusan ini dibuat untuk menyesuaikan strategi perusahaan dengan kondisi pasar dan kebutuhan internal.

“Menyikapi perkembangan makroekonomi dan pasar belakangan ini, termasuk pergerakan harga saham perseroan, serta mempertimbangkan kebutuhan internal perusahaan, perseroan memutuskan untuk menunda pelaksanaan PMHMETD I yang saat ini sedang dalam proses memperoleh pernyataan efektif dari OJK,” kata Monalisa seperti dikutip dari keterburkaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (27/12).

TOWR juga menyatakan akan mengkaji ulang struktur rights issue yang meliputi total peningkatan modal dan harga penawaran per saham. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa aksi korporasi tersebut sesuai dengan situasi ekonomi dan pasar saat ini.

“Seluruh aksi korporasi ke depannya akan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku. Informasi atau fakta material yang diungkapkan tidak memiliki dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” kata Monalisa.

Rencana rights issue awal

Sebelumnya, TOWR berencana untuk menerbitkan sebanyak 4.998.674.660 saham baru atau setara 9,08 persen dari total saham yang beredar. Harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp900 per saham, dengan potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp4,49 triliun.

Saham baru tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memiliki hak yang sama dengan saham-saham TOWR yang ada.

Meskipun rights issue ditunda, TOWR memastikan bahwa kebijakan tersebut tidak akan memberikan dampak negatif  terhadap operasional dan kelangsungan bisnis. Perusahaan tetap berkomitmen untuk terus menjalankan rencana strategisnya sesuai dengan perkembangan ekonomi dan regulasi pasar modal.

Hingga September 2024, TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp2,44 triliun, naik tipis dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp2,42 triliun. Pendapatan TOWR juga meningkat dari Rp8,71 triliun pada September 2023 menjadi Rp9,44 triliun pada September 2024.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya