Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan pendapatan Rp2,22 triliun pada 2023, naik sekitar 29 persen secara tahunan.
Atas pencapaian ini, Prodia akan melanjutkan riwayat rasio pembagian dividen yang sama dengan periode sebelumnya, yaitu sebesar Rp155.6 miliar atau 60 persen dari laba bersih perseroan. Pembagian dividen ini setara dengan nilai Rp165,97 per lembar sahamnya.
Konsistensi rasio pembagian dividen ini merupakan komitmen manajemen serta apresiasi perseroan atas kepercayaan para pemangku kepentingan yang telah diberikan terhadap kinerja perseroan dalam satu tahun terakhir.
“Prodia berhasil mempertahankan kinerja positifnya dan membukukan profit pada 2023. Pencapaian ini berkat konsistensi yang dipertahankan yaitu ragam inovasi pengembangan tes laboratorium, peluncuran aplikasi U by Prodia oleh anak usaha Perseroan,” kata Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty, dalam acara Public Expose yang digelar Kamis (18/4).
Laporan keuangan 2023 perusahaan menunjukkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk PRDA turun 30,07 persen secara tahunan menjadi Rp259,87 miliar, dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp371,64 miliar.
Sepanjang 2023, jumlah kunjungan mencapai angka lebih dari 2,83 juta, dengan jumlah volume penjualan yang lebih dari 20,5 juta.
Pada 2023, Prodia telah mengembangkan 18 tes baru dari Next-Generation Lab mulai dari tes diagnosis, terapi target, farmakogenomik, serta preventif & prediktif. Untuk mewujudkan upaya akselerasi digital, Prodia terus mengoptimalkan fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor.
Strategi dalam mencapai target 2024
Prodia juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Klinik AP&AP di Kota Medan, Komunitas Perempuan Indonesia Maju, PT Glaxo Wellcome Indonesia atau GSK, serta Bank Mandiri melalui bank digital Livin' untuk fitur SUKHA.
“Penerapan bisnis yang mengedepankan prinsip customer centric, pendekatan edukatif kepada pelanggan dan masyarakat, serta berbagai upaya dalam mempertahankan posisi sebagai center of excellence laboratorium diagnostik di Indonesia, juga menjadi kunci ketahanan Prodia dalam menjalankan praktik bisnisnya hingga saat ini,” kata Dewi.
Untuk mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2024, Prodia akan mengimplementasikan strategi bisnis dengan mendorong pendekatan kepada pelanggan, baik kepada konsumen maupun antar perusahaan.
PRDA juga akan mengoptimalkan layanan Prodia Anywhere Services, ekspansi layanan klinik dan outlet, serta meningkatkan kontribusi transaksi digital.