Jakarta, FORTUNE - Komposisi manajemen PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), entitas baru dari hasil merger antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT SmartFREN Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (SmartTel) akan diumumkan dalam tiga hingga empat pekan ke depan.
Group CEO & Managing Director Axiata, Vivek Sood, menjelaskan bahwa komposisi direksi XLSmart akan ditetapkan melalui proses seleksi ketat yang menitikberatkan pada kompetensi dan kebutuhan perusahaan.
“Menurut saya, ini 50-50. Shareholder dari kedua belah pihak akan memiliki hak nominasi yang seimbang. Namun, proses yang kami lakukan bukan sekadar nominasi. Kami fokus pada siapa yang terbaik untuk perusahaan,” kata Vivek Sood dalam konferensi pers, Rabu (11/12).
Setelah merger rampung, Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, di mana masing-masing memiliki 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh setara terhadap arah strategis perusahaan.
Vivek memastikan setiap posisi strategis diisi oleh individu yang paling kompeten. “Kami telah menjalankan proses penilaian untuk menentukan siapa yang paling cocok mengemban fungsi-fungsi berbeda dalam perusahaan. Ini bukan soal asal penunjukan, tetapi tentang memastikan XLSmart memiliki tim terbaik,” ujarnya.
Menurut Vivek, proses ini diperkirakan selesai dalam 3 hingga 4 minggu dan pengumuman susunan direksi XLSmart akan segera dilakukan setelahnya.
Menurutnya, merger ini mencerminkan kolaborasi erat antara kedua pihak, dengan pembagian hak nominasi yang seimbang. Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara budaya kerja XL Axiata dan Smartfren, serta memaksimalkan potensi bisnis dari entitas gabungan.
“Kesetaraan ini menunjukkan komitmen kami untuk bekerja sama, tidak hanya sebagai mitra bisnis, tetapi sebagai satu kesatuan yang memiliki visi besar. Keberhasilan XLSmart sangat bergantung pada kemampuan kami membangun tim yang solid dan inovatif,” kata Vivek.
Tahapan yang krusial
Penyusunan susunan direksi merupakan salah satu tahapan krusial sebelum perusahaan resmi beroperasi sebagai entitas gabungan pada legal day one. Merger ini diharapkan membawa dampak positif bagi industri telekomunikasi di Indonesia dengan memperkuat layanan dan meningkatkan daya saing di pasar.
Adapun, merger ini memiliki nilai gabungan pra-sinergi mencapai lebih dari Rp104 triliun. Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu.
Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.
CIMB dan J.P. Morgan bertindak sebagai penasihat keuangan untuk entitas tertentu di bawah Sinar Mas. Deutsche Bank dan Maybank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk Axiata. Citibank bertindak sebagai penasihat keuangan untuk XL Axiata.