Jakarta, FORTUNE – PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melalui anak usahanya PT Bumi Suksesindo (BSI) menargetkan dapat mengoperasikan tambang tembaga bawah tanah (underground project) pada 2027.
Proyek ini melanjutkan penambangan terbuka yang diperkirakan berakhir pada 2026 pada tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Itu 2024 akan mulai konstruksi, dan produksi 2027,” kata Direktur PT Bumi Suksesindo, Riyadi Effendy, saat ditemui di Jakarta, Rabu (13/12).
Tambang emas Tujuh Bukit merupakan tambang terbuka yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan luas Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi 4.998 hektare pada 2021.
BSI sejauh ini telah mengoperasikan tambang emas seluas 992 hektare.
Sedangkan untuk tambang bawah tanah, aktivitasnya telah memasuki fase eksplorasi sambil melakukan perawatan terowongan sepanjang 1,800 meter selama proses eksplorasi berlangsung.
Proyek tembaga Tujuh Bukit mengandung sumber daya mineral 1,71 miliar ton dengan kadar tembaga 0,47 persen dan emas 0,50 gram/ton, yang mengandung sekitar 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta ounces emas. Termasuk pula 443 juta ton sumber daya terindikasi dengan kadar tembaga 0,60 persen dan emas 0,66 gram/ton.
Pada puncak produksinya, proyek tembaga Tujuh Bukit diproyeksikan akan memproses 24 juta ton bijih per tahun untuk menghasilkan lebih dari 110.000 ton tembaga dan 350.000 ounces emas per tahun selama lebih dari 30 tahun.
Beroperasinya tambang tembaga Tujuh Bukit, kata Riyadi, akan menjadi salah satu tambang terbesar yang dimiliki perseroan.
Nantinya, tembaga hasil eksplorasi dari tambang Tujuh Bukit akan diolah di smelter perusahaan lain.
“Kalau tembaga itu akan kerja sama yang sudah ada di Indonesia seperti Freeport atau Amman Mineral,” ujarnya.
Kinerja Merdeka Copper Gold hingga kuartal III-2023
Selama kuartal ketiga 2023, pendapatan MDKA mengalami peningkatan sebesar 86,92 persen, mencapai US$1,17 miliar dari US$626,01 juta.
Meskipun pendapatan naik hampir dua kali lipat, perusahaan mencatatkan kerugian US$23,77 juta pada kuartal yang sama, menurun dari keuntungan sebelumnya yang mencapai US$63,33 juta.
Kerugian tersebut disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan MDKA yang mencapai US$1,05 miliar selama sembilan bulan pertama 2023, naik dari angka sebelumnya yang sebesar US$481,91 juta.
Selain itu, beban lainnya juga meningkat, termasuk beban umum dan administrasi US$38,13 juta, beban keuangan bersih US$59,77 juta, dan beban atau pendapatan lain-lain bersih US$1,55 juta per kuartal ketiga 2023.
Total aset perusahaan tersebut mencapai US$4,69 miliar pada sembilan bulan pertama 2023, meningkat dari angka sebelumnya yang sebesar US$3,87 miliar.