PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 13 Januari 2025. Dengan ini, CBDK menjadi emiten keenam yang tercatat di BEI pada awal 2025.
Pada perdagangan perdana, Saham CBDK dibuka dengan lonjakan hingga batas tertinggi atau auto reject atas (ARA) sebesar 25%, yakni di harga Rp5.075 per lembar. Sebanyak 48,60 ribu saham diperdagangkan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 264,64 juta.
Frekuensi perdagangan saham CBDK tercatat sebanyak 260 kali. Kapitalisasi pasar dari anak perusahaan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) pada pagi ini mencapai Rp28,77 triliun.
Daftar konglomerat pengendali saham CBDK
Dalam prospektus yang diterbitkan perseroan, ada empat sosok pengendali CBDk yang ditetapkan.
“Menetapkan Tuan Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma, dan Hindarto Budiono sebagai pengendali perseroan,” tulis dalam prospektus.
Pertama, Tuan Susanto Kusumo, yang diketahui sebagai adik pemilik Agung Sedayu Group dan Presiden Direktur Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2), yakni Sugianto Kusuma atau Aguan.
Kedua, Alexander Halim Kusuma. Ia adalah pimpinan PT Agung Sedayu Retail Indonesia (ASRI). ASRI diketahui mengelola mengelola setidaknya 19 perumahan, 2 pergudangan dan 11 apartemen, dan merupakan bagian dari Agung Sedayu Group.
Alexander telah diberikan kepercayaan untuk menjadi pengembang sejak perusahaan ASRI didirikan pada 2006.
Ketiga, Richard Halim Kusuma yang menduduki jabatan Direktur di PT Agung Sedayu sejak tahun 2013. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Erajaya Swasembada Tbk sejak 2006, di PT Star Mobile Group sejak 2010, dan di PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk sejak 2023.
Kemudian, diketahui ia menjabat Komisaris PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI).
Keempat, Hindarto Budiono, pemilik total 95,9995% saham PT Tunas Mekar Jaya. Ia juga diketahui memiliki kedekatan dengan Grup Salim dan menguasai 49,99% saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP) secara tidak langsung melalui kepemilikan di PT MAP.
Porsi kepemilikan saham CBDK
Secara porsi, diketahui kepemilikan saham CBDK oleh PANI berkurang dari 51% menjadi 45,9%, dengan jumlah saham tetap sebanyak 2,6 miliar saham.
Sementara itu, PT Agung Sedayu memiliki 1,25 miliar saham CBDK, tapi porsinya turun dari 24,5% menjadi 22,05% setelah IPO. Hal yang sama terjadi pada PT Tunas Mekar Jaya, yang kepemilikannya juga berkurang dari 24,5% menjadi 22,05% dengan jumlah saham tetap sebanyak 1,25 miliar.
Setelah IPO, publik memegang 566.894.500 saham CBDK, yang setara dengan 10% dari total saham yang beredar, yakni 5.668.944.500 saham.