Jakarta, FORTUNE - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terdaftar sebagai konstituen indeks PEFINDO i-Grade periode Juli-Desember 2024 berdasarkan hasil evaluasi PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Indeks PEFINDO i-Grade adalah indeks harga saham yang konstituennya terdiri dari 30 emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rating idAAA sampai dengan idBBB.
"Indeks ini mencakup emiten dengan kinerja terbaik, di mana ADHI dapat mempertahankan peringkat idA- di tengah tantangan industri, menunjukkan bahwa ADHI mampu memenuhi komitmen keuangan ke depan," kata Rozi Sparta, Corporate Secretary Adhi Karya dalam keterangan resminya, Jumat (19/7).
Sebagai konteks, indeks PEFINDO i-Grade, yang merupakan salah satu indeks berbasis peringkat, mampu mencatatkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan indeks broad-based lainnya.
Sejak periode base-date (28 Desember 2012), kinerja Indeks PEFINDO i-Grade secara konsisten menunjukkan capaian outperform dibandingkan dengan indeks-indeks saham acuan lain di BEI.
Kinerja pengembalian PEFINDO i-Grade mampu memberikan return mencapai 126,51 persen.
"Terpilihnya ADHI sebagai konstituen indeks ini memberikan sinyal positif bagi ADHI sebagai bukti nyata dari upaya keras dan dedikasi seluruh tim dalam menjaga standar terbaik dalam setiap aspek operasional bisnis. ADHI tetap berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan," ujar Rozi.
Baru-baru ini ADHI juga telah mengamankan fasilitas kredit baru senilai Rp1,35 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Pendanaan eksternal itu akan ADHI gunakan untuk menyokong proyek-proyek infrastruktur strategis yang sedang perseroan garap. Beberapa di antaranya: ruas tol Solo–Yogyakarta–Kulonprogo dan tol Yogyakarta–Bawen.
"Ini menandai langkah strategis dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional berbagai proyek strategis yang sedang dikerjakan," ujar Rozi, Jumat (12/7).
Perseroan berharap pendanaan tersebut bisa berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya.
Kesepakatan antara kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan perjanjian pada pekan ini.
Selama 2024 (Januari–Juni), ADHI disokong oleh pendanaan dari pemerintah (66 persen), swasta (29 persen), serta BUMN, dan lainnya (5 persen).
Terbaru, ADHI tengah mengajukan dana penyertaan modal negara (PMN) 2025 senilai Rp2,09 triliun. Itu untuk merampungkan penyelesaian dua PSN, yaitu tol Solo–Yogyakarta–Kulonprogo (Rp1,9 triliun) dan tol Yogyakarta–Bawen (Rp173 miliar).
"Kami sedang dalam tahap menunggul hasil review BPKP atas pengajuan PMN tahun anggaran 2025 dan aktif berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, regulator, dan stakeholder lainnya dalam menyiapkan pengajuan PMN tahun anggaran 2025," kata Rozi dalam keterbukaan informasi.