Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Bagi Dividen Rp1 per Saham

Total dividen tunai HUMI capai Rp18,04 miliar.

Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Bagi Dividen Rp1 per Saham
Ilustrasi kapal Humpuss Maritim Internasional (HUMI). (Doc: www.humi.co.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) bagikan dividen tunai sebesar US$1.185.786 atau lebih dari Rp18 miliar, setara dengan 11,4% dari laba bersih setelah pajak.
  • Dengan jumlah saham beredar HUMI sebesar 18,04 miliar, dividen per saham yang dibagikan mencapai Rp1,00 per lembar saham.
  • HUMI akan menambah satu unit kapal tanker dan dua tug boat untuk mendukung operasionalnya serta membiayai pengembangan usaha.

Jakarta, FORTUNE - Emiten milik Tommy Soeharto, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), membagikan Dividen tunai sebesar US$1.185.786 atau lebih dari Rp18 miliar. Jumlah itu setara dengan 11,4 persen dari laba bersih setelah pajak yang mencapai US$10.414.262.

Dengan jumlah saham beredar HUMI sebesar 18,04 miliar, dividen per saham yang dibagikan perseroan mencapai Rp1,00 per lembar saham.

Informasi itu dikutip dari keterbukan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/6).

Di luar itu, HUMI juga memutuskan untuk menyisihkan laba sebesar US$10.000 sebagai dana cadangan perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas.

Sisa laba bersih HUMI setelah dikurangi pembagian dividen dan cadangan akan dicatat dalam saldo laba ditahan sebesar US$9.218.476, dan akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha.

Sebelumnya, perusahaan itu menyatakan akan menambah satu unit kapal tanker dan dua tug boat untuk mendukung operasionalnya. 

Menurut direktur utamanya, Tirta Hidayat, dikutip dari laman Kantor Berita Antara, pengadaan kapal tanker itu m merupakan realisasi rencana pengembangan usaha PT PCS Internasional (PCSI), salah satu anak usaha perusahaan yang telah dicanangkan untuk 2024.

"Kapal oil/chemical tanker bernama MT Mutiara Global, yang dibangun pada tahun 2002 dengan DWT sebesar 7,971.56 ton, untuk memenuhi kebutuhan kapal Small II–White Oil yang semakin meningkat, " kata Tirta.

Kebutuhan kapal Small II–White Oil dipenuhi dengan penyewaan MT Griya Ternate yang dilengkapi dengan tangki stainless. Dengan kehadiran MT Mutiara Global, PCSI dapat mengoptimalkan penggunaan MT Griya Ternate untuk keperluan transportasi produk petrokimia, seperti caustic soda, metanol, dan lain-lain.

Diharapkan, efisiensi operasional dapat terdongkrak dan potensi bisnisnya pada sektor petrokimia menjadi maksimal

Bisnis angkutan minyak dan kimia sendiri masih menjadi salah satu kontributor utama pendapatan HUMI pada 2023.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil