Emiten Tommy Soeharto HUMI Kemas Laba US$12,69 Juta pada 2023

Kenaikan pendapatannya ditopang pengangkutan bahan kimia.

Emiten Tommy Soeharto HUMI Kemas Laba US$12,69 Juta pada 2023
Ilustrasi kapal Humpuss Maritim Internasional (HUMI). (Doc: www.humi.co.id)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Humpuss Maritim Internasional Tbk mencetak laba bersih US$12,69 juta pada 2023, naik 15,94% dari tahun sebelumnya.
  • Pendapatan perseroan meningkat 16,22% menjadi US$106,38 juta dengan pertumbuhan substansial pada penyewaan kapal dan penunjang kegiatan lepas pantai.
  • Tirta Hidayat menyatakan tren kenaikan kebutuhan kapal untuk transportasi laut dan menargetkan pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 20% pada tahun 2024.

Jakarta, FORTUNE - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) mencetak laba bersih US$12,69 juta sepanjang 2023. Capaian tersebut naik 15,94 persen dibandingkan dengan pencapaian pada 2022 yang sebesar US$10,94 juta.

Pada tahun itu perseroan berhasil mencetak pendapatan US$106,38 juta atau meningkat 16,22 persen dibandingkan US$91,53 juta pada 2022. Kenaikan pendapatan tecermin pada berbagai jenis layanan, mulai dari penyewaan kapal hingga penunjang kegiatan lepas pantai.

Jasa penyewaan kapal mengalami pertumbuhan substansial, terutama dalam sektor bahan kimia, dengan pendapatan naik 205 persen dari US$12,49 juta pada 2022 menjadi US$38,15 juta pada 2023.

Namun, pendapatan dari gas alam cair turun 14 persen dari US$28,16 juta menjadi US$24,26 juta.

Sementara itu, pendapatan dari penunjang kegiatan juga menunjukkan perubahan signifikan. Pendapatan dari kegiatan lepas pantai turun 16 persen dari US$14,60 juta menjadi US$12,26 juta.

Unit Penyimpanan dan Regasifikasi Terapung juga mengalami penurunan pendapatan cukup besar, yakni 43 persen dari US$12,45 juta menjadi US$7,06 juta.

Selain itu, terdapat perubahan drastis dalam pendapatan dari jasa pengerukan dan reklamasi yang pada 2022 mencapai US$6,22 juta, namun pada 2023 menjadi nihil, menunjukkan potensi pergeseran fokus industri.

Penunjang armada laut juga mengalami kenaikan pendapatan 70 persen dari US$1,50 juta menjadi US$2,55 juta.

Meski demikian, beban pokok pendapatan naik 18,96 persen dari US$64,92 juta menjadi US$77,23 juta. Alhasil, laba kotor yang berhasil dikemas perseroan mencapai US$29,15 juta, atau naik 9,53 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang sebesar US$26,61 juta.

Lebih lanjut, total beban usaha HUMI meningkat 16,70 persen menjadi US$14,37 juta dari US$11,34 juta pada tahun sebelumnya. Dus, laba usaha yang berhasil dikemas mencapai US$14,78 juta, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$15,27 juta.

Pun demikian, pendapatan keuangan menunjukkan peningkatan yang signifikan dari US$1,05 juta menjadi US$1,67 juta. Sementara itu, beban keuangan HUMI mencapai US$3,54 juta, hampir sama dengan tahun sebelumnya. Perusahaan juga mencatat keuntungan dari pelepasan saham entitas anak US$1,40 juta.

Meskipun ada penurunan kecil dalam laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan, HUMI masih berhasil mencatat laba sebelum pajak penghasilan sebesar US$13,12 juta. Setelah mengalami beban pajak penghasilan sebesar US$0,43 juta, laba tahun berjalan HUMI untuk 2023 mencapai US$12,69 juta.

Pendorong pendapatan

Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, mengatakan secara keseluruhan sektor transportasi kimia dari perseroan yang berhasil mengalami kenaikan 305,29 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Adanya pertumbuhan siginifikan akan permintaan akan kebutuhan kapal untuk pengangkutan bahan kimia seperti asam sulfat dan metanol berhasil mendorong pendapatan perseroan pada sektor ini selama tahun 2023,” ujar Tirta dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (2/4).

Adanya pertumbuhan pendapatan dari sektor penunjang kegiatan, yang secara total naik 70,41 persen dibandingkan 2022, juga menjadi katalis positif lainnya bagi perseroan selama 2023.

“Meningkatnya aktivitas pada pelabuhan pada beberapa waktu ini, mendorong adanya pertumbuhan permintaan akan kapal tunda,” kata Tirta.

Tirta juga menyatakan bahwa tren kebutuhan akan kapal pengangkut kimia dan kapal penunjang lepas pantai akan terus mengalami tren kenaikan pada masa yang akan datang.

Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kebutuhan bahan kimia metanol yang menjadi bahan dasar biodiesel. Pemerintah ingin meningkatkan persentase campuran biodiesel untuk bahan bakar transportasi dari 30 persen menjadi 35 persen.

"Melihat peningkatan kebutuhan akan kapal untuk transportasi laut beberapa waktu ini, untuk tahun 2024 kami menargetkan pertumbuhan pendapatan perseroan sebesar 20 persen, target ini akan didorong oleh lini usaha kami dalam sektor kimia.” kata Tirta.

Total ekuitas perseroan meningkat menjadi US$164,97 juta dari US$137,93 juta, menunjukkan peningkatan 19,58 persen. Kemudian, liabilitas naik dari US$76,22 juta menjadi US$106,75 juta. Ini terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar US$44,03 juta atau naik dari US$46,61 juta, serta liabilitas jangka panjang US$62,72 juta atau naik dari US$29,60 juta.

Total aset perseroan meningkat menjadi US$271,73 juta dari US$214,15 juta pada 2022.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN