Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Rupiah Bangkit ke Rp15.983 per US$

Rupiah diprediksi menguat jika BI tahan suku bunga acuan.

Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Rupiah Bangkit ke Rp15.983 per US$
Ilustrasi Bank Indonesia dalam Uang/Shutterstock E.S Nugraha
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Nilai tukar rupiah melemah 61 poin atau 0,1 persen ke Rp15.983 per US$ pada perdagangan Rabu pagi.
  • Petinggi Fed AS memberikan indikasi akan menahan suku bunga acuan hingga inflasi turun, sementara BI kemungkinan tetap mempertahankan suku bunga.
  • Mata uang kawasan Asia bergerak variatif, dengan beberapa mata uang menguat dan melemah terhadap dolar AS.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Rabu (22/5) pagi dengan penurunan 61 poin atau 0,1 persen ke Rp15.983 per US$.

Pada Selasa (21/5) sore, rupiah ditutup Rp15.999 per US$, turun 21 poin atau 0,13 persen.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah masih akan melemah hari ini terhadap dolar AS karena Suku Bunga acuan Amerika Serikat masih akan ditahan pada level tinggi untuk waktu lebih lama.

Empat petinggi Fed dalam pidatonya semalam memberikan indikasi bahwa bank sentral AS akan bersabar menunggu hingga inflasi jelas turun sebelum memangkas suku bunga acuannya.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia kemungkinan masih akan mempertahankan suku bunga acuannya meskipun tekanan terhadap rupiah sudah berkurang karena ketidakpastian di pasar keuangan masih tinggi.

Sikap ini, kata Ariston, dapat membantu menjaga kekuatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sementara ini.

"Potensi pelemahan ke arah Rp16.050 per US$, dengan potensi support di sekitar Rp15.930 per US$," ujarnya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini.

Yuan Cina turun 0,01 persen, ringgit Malaysia turun 0,23 persen, yen Jepang melemah 0,08 persen, dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen.

Sebaliknya, dolar Singapura naik 0,04 persen,  dolar Taiwan naik 0,07 persen,  won Korea naik 0,06 persen, peso Filipina naik 0,10 persen, rupe India menguat 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,10 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro melemah 0,04 persen, poundsterling turun 0,06 persen, dolar Kanada naik 0,15 persen, dan franc Swiss turun 0,01 persen.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi