Laba Kuartal III-2024 INDY Anjlok 63 Persen Jadi US$34,40 Juta

Berhasil menekan beban pokok jadi US$1,51 juta.

Laba Kuartal III-2024 INDY Anjlok 63 Persen Jadi US$34,40 Juta
Dok. Indika Energy
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Indika Energy Tbk (INDY) melaporkan penurunan laba 63% pada kuartal III-2024, dengan laba bersih hanya US$34,40 juta.
  • Pendapatan INDY mencapai US$1,78 miliar, namun laba kotor perusahaan berkurang menjadi US$269,39 juta akibat penurunan beban pokok kontrak dan penjualan.
  • Laba sebelum pajak INDY turun menjadi US$95,21 juta pada kuartal III-2024, menyebabkan laba bersih perusahaan turun menjadi US$52,33 juta dari periode sama tahun lalu.

Jakarta, FORTUNE – PT Indika Energy Tbk (INDY) melaporkan penurunan laba 63 persen pada kuartal III-2024.

Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya mencapai US$34,40 juta, jauh menurun dibandingkan dengan capaian pada periode sama 2023 yang menyentuh US$93,84 juta.

Penurunan laba tidak terhindarkan meskipun INDY berhasil membukukan pendapatan US$1,78 miliar pada kuartal III-2024, kendati angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan US$2,30 miliar pada tahun sebelumnya.

Kondisi tersebut terjadi seiring dengan beban pokok kontrak dan penjualan yang juga mengalami penurunan menjadi US$1,51 miliar dari US$1,86 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu. Hal ini menyebabkan laba kotor perusahaan berkurang dari US$439,77 juta menjadi US$269,39 juta.

INDY juga mencatatkan peningkatan pada pendapatan investasi, yang naik dari US$14,85 juta pada kuartal III-2023 menjadi US$16,40 juta pada tahun ini.

Namun, beban penjualan, umum, dan administrasi tetap tinggi, meski sedikit menurun menjadi US$133,15 juta dari US$193,46 juta pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pada sisi lain, beban keuangan meningkat menjadi US$71,76 juta dari sebelumnya US$62,56 juta.

Fluktuasi Kinerja Keuangan juga dipengaruhi oleh penurunan laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama, yang hanya mencapai US$14,45 juta atau turun dari US$19,21 juta pada tahun lalu. Beban pajak juga mengalami penurunan, dari US$62,22 juta pada 2023 menjadi US$42,88 juta pada tahun ini.

Secara keseluruhan, laba sebelum pajak INDY mengalami penurunan dari US$181,90 juta pada 2023 menjadi US$95,21 juta pada kuartal III-2024. Setelah memperhitungkan beban pajak, laba bersih perusahaan turun menjadi US$52,33 juta dari US$119,68 juta pada periode sama tahun lalu.

Selain itu, INDY mencatatkan penurunan pada penghasilan komprehensif lain, yang berbalik negatif menjadi US$(10,43) juta, dibandingkan dengan US$6,89 juta pada 2023. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan yang hanya US$41,90 juta dibandingkan dengan US$126,57 juta pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba per saham dasar INDY pada kuartal III-2024 turun menjadi US$0,0066, lebih rendah dibandingkan dengan US$0,0180 pada periode sama tahun lalu.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil