Jakarta, FORTUNE - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mencatatkan laba sebesar US$86,05 juta pada kuartal III-2024, sedikit naik dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang sebesar US$84,47 juta.
Pertumbuhan laba ini didukung oleh stabilnya pendapatan yang mencapai US$441,3 juta, hampir tidak berubah dari capaian tahun lalu sebesar US$445,3 juta.
Namun, beban depresiasi dan amortisasi perusahaan tercatat naik tipis menjadi US$56,63 juta dari US$55,05 juta pada periode sama tahun lalu. Beban kompensasi dan tunjangan karyawan juga mengalami sedikit penurunan, dari US$31,75 juta menjadi US$30,13 juta, memberikan kontribusi positif pada efisiensi operasional.
Pada sisi lain, perusahaan berhasil menekan beban konsultan dan teknisi dari US$12,68 juta menjadi US$11,31 juta pada kuartal III-2024—termasuk tunjangan produksi kepada PT Pertamina Geothermal Energy yang dapat ditekan menjadi US$12,53 juta dari sebelumnya US$13,65 juta.
Meski demikian, beban keuangan BREN mengalami peningkatan dari US$100,55 juta menjadi US$102,65 juta, yang sebagian besar disebabkan oleh fluktuasi tingkat suku bunga.
Sementara itu, pendapatan bunga BREN mengalami kenaikan cukup signifikan, dari US$7,21 juta pada tahun lalu menjadi US$11,84 juta. Meski terdapat kerugian selisih kurs US$2,44 juta, beban keuangan yang meningkat tidak menghalangi BREN untuk membukukan laba sebelum pajak yang stabil pada US$217,7 juta.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan yang mencapai US$107 juta, laba bersih BREN pada kuartal III-2024 tercatat mencapai US$110,7 juta, hanya sedikit menurun dari US$113,7 juta pada periode sama tahun sebelumnya.
Laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$86,05 juta, sementara kepentingan non-pengendali memperoleh bagian US$24,66 juta.
Pada sisi lain, perusahaan membukukan penghasilan komprehensif lain sebesar US$1,67 juta dari pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja, namun juga mencatatkan kerugian sebesar US$2,92 juta akibat perubahan nilai wajar lindung nilai arus kas.
Secara keseluruhan, BREN berhasil mencatatkan jumlah penghasilan komprehensif periode berjalan setelah pajak sebesar US$109,46 juta, naik dari periode sama tahun lalu sebesar US$111,46 juta. Dengan hasil ini, laba per saham dasar dan dilusian BREN untuk periode ini mencapai US$0,00064 per saham, sedikit meningkat dari US$0,00063 per saham pada tahun lalu.
Keberhasilan Refinancing
Direktur Utama Perusahaan, Hendra Soetjipto Tan, menyatakan tetap optimistis dengan dengan respons cepat manajemen terhadap tantangan operasional serta keberhasilan refinancing yang telah secara signifikan menurunkan biaya keuangan.
Keberhasilan refinancing dimaksud berupa fasilitas dari Bangkok Bank Public Company Limited, yang mengakibatkan penurunan suku bunga dari 4,4 persen menjadi 2,5 persen di atas SOFR. Langkah strategis ini tidak hanya menurunkan biaya keuangan perusahaan, tetapi juga memperkuat neraca, memungkinkan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pertumbuhan.
"Pencapaian ini menegaskan komitmen kami dalam memberikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. Seiring dengan upaya kami dalam mengoptimalkan dan memperluas aset geotermal, kami percaya bahwa kinerja kami akan semakin kuat di kuartal-kuartal mendatang,” katanya.
Meski turun tipis pada kinerja konsolidasi secara tahunan, dengan pendapatan konsolidasi sebesar US$441,3 juta, EBITDA sebesar US$377,0 juta, dan laba bersih setelah pajak sebesar US$110,7 juta, langkah operasional yang efektif dan inisiatif keuangan strategis telah menempatkan perusahaannya dalam posisi yang lebih kuat pada kuartal mendatang.
Segmen geotermal yang sempat mengalami gangguan dan memengaruhi total output pembangkitan juga berhasil diatasi pada September 2024.
"Pendekatan proaktif ini meminimalkan waktu henti dan membuka peluang peningkatan kinerja geotermal di masa depan. Sementara itu, segmen angin mempertahankan kinerja stabil, menghasilkan 180,2 MWh selama sembilan bulan 2024, yang turut mendukung stabilitas hasil keseluruhan perusahaan," katanya.
Ke depan, lanjut Hendra, Barito Renewables tetap berfokus pada peningkatan kapasitas geotermal melalui retrofitting, peningkatan kapasitas, dan penambahan unit baru pada aset geotermal yang ada, yang diperkirakan akan meningkatkan kapasitas sebesar 104,6 MW dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam jangka pendek, proyek Salak Binary diharapkan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada akhir tahun ini, yang akan semakin meningkatkan kapasitas dan output perusahaan.
"Barito Renewables berkomitmen untuk memberikan solusi energi yang berkelanjutan dan inovatif sambil beradaptasi dengan perkembangan lanskap energi terbarukan. Perusahaan terus memprioritaskan keunggulan operasional, efisiensi biaya, dan pertumbuhan strategis untuk mendorong penciptaan nilai jangka panjang," ujarnya.