Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.279 per US$ usai Rilis Data Inflasi AS

Diramal kembali melemah hari ini.

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp16.279 per US$ usai Rilis Data Inflasi AS
ilustrasi mata uang rupiah (unsplash.com/bady abbas)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 15,50 poin atau 0,10 persen ke Rp16.279 per US$ pada perdagangan Kamis pagi.
  • Pengamat pasar uang memperkirakan rupiah berpotensi melemah karena sikap the Fed yang enggan memangkas suku bunga acuannya.
  • Mata uang kawasan Asia bergerak variatif dengan beberapa mata uang menguat dan beberapa melemah terhadap dolar AS.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Kamis (13/6) pagi dengan peningkatan 15,50 poin atau 0,10 persen ke Rp16.279 per US$.

Pada Rabu (12/6) sore, rupiah ditutup melemah 3,50 poin atau 0,02 persen ke level Rp16.295 per US$.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah berpotensi kembali melemah hari ini. Tingkat inflasi Amerika Serikat masih belum menuju ke target 2 persen, dan Fed memutuskan mempertahankan suku bunga pada level 5,25–5,5 persen serta memberikan sinyal keengganan untuk memangkas suku bunga acuannya.

Proyeksi Fed yang dirilis dini hari tadi juga memperlihatkan bahwa suku bunga acuan AS dipangkas 25 basis poin pada 2024, yang artinya hanya sekali. Ini lebih rendah dari perkiraan yang beredar di pasar, yakni pemangkasan sebanyak dua kali pada tahun ini. 

"Sikap the Fed ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya. Peluang pelemahan ke arah Rp16.350 per US$, dengan potensi support di sekitar Rp16.250 per US$," ujarnya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi pada perdagangan pagi hari ini. Yen Jepang turun 0,05 persen, dolar Singapura turun 0,13 persen, dan yuan Cina turun 0,12 persen.

Sementara, dolar Hong Kong menguat 0,01 persen, dolar Taiwan naik 0,19 persen, won Korea naik 0,35 persen, peso Filipina naik 0,04 persen, dan rupe India menguat 0,03 persen, ringgit Malaysia naik 0,25 persen, dan baht Thailand naik 0,13 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro menguat 0,03 persen dan poundsterling naik 0,09;persen, sementara dolar Kanada turun 0,12 persen, dan franc Swiss turun 0,06 persen.

Related Topics

Nilai Tukar Rupiah

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil