MARKET

Rupiah Menguat ke Rp16.241 per US$ usai Data Ketenagakerjaan AS Turun

Data neraca perdagangan Cina berpotensi perkuat rupiah.

Rupiah Menguat ke Rp16.241 per US$ usai Data Ketenagakerjaan AS Turunilustrasi mata uang rupiah (unsplash.com/bady abbas)
07 June 2024

Fortune Recap

  • Rupiah menguat 22 poin atau 0,14 persen ke Rp16.241 per US$ pada perdagangan Jumat pagi.
  • Pengamat pasar uang memperkirakan rupiah berpeluang mengalami penguatan ke arah Rp16.230 per US$ dengan potensi resisten pada kisaran Rp16.280 per US$.
  • Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS dan kondisi perekonomian Cina dapat menjadi penggerak rupiah.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka menguat pada perdagangan Jumat (7/6) pagi dengan kenaikan 22 poin atau 0,14 persen ke Rp16.241 per US$.

Pada Kamis (6/6) sore, rupiah ditutup bertenaga dengan penguatan 23,50 poin atau 0,14 persen ke level Rp16.263 per US$.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan hari ini rupiah berpeluang mengalami penguatan ke arah Rp16.230 per US$ dengan potensi resisten pada kisaran Rp16.280 per US$.

Pasalnya, data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam mengonfirmasi pelemahan kondisi ketenagakerjaan di AS, yang membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS kembali meninggi. 

"Ini bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," ujarnya kepada Fortune Indonesia.

Di samping itu, pagi ini data Trade balance Cina dan data cadangan devisa Indonesia juga mungkin bisa menjadi penggerak rupiah. Kondisi perekonomian Cina yang membaik dan cadangan devisa Indonesia yang tidak turun besar bisa memberikan sentimen positif ke rupiah.

Meski demikian, penguatan tipis rupiah pada Kamis (6/6) kemarin dapat diartikan bahwa pasar masih menantikan data baru untuk menggerakkan harga ke depan.

"Malam ini masih ada data penting yang menjadi pusat perhatian pelaku pasar global yaitu data Non Farm Payrolls dan data tenaga kerja AS lainnya versi pemerintah," katanya.

Sementara itu, pergerakan mata uang kawasan Asia masih terpantau bervariasi pada perdagangan pagi hari ini. 

Yen Jepang terpantau melemah 0,06 persen, dolar Taiwan melemah 0,05 persen, yuan Cina turun 0,01 persen, dan rupe India melemah 0,12 persen.

Sebaliknya, dolar Singapura naik 0,04 persen, won Korea menguat 0,17 persen,  peso Filipina menguat 0,12 persen, ringgit Malaysia naik 0,02 persen, dan baht Thailand naik 0,18 persen.

Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif, dengan euro bergerak melemah 0,05 persen, dolar Kanada naik 0,01 persen, dan franc Swiss turun 0,11 persen.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.