Rupiah Melemah ke Rp15.803 per US$ di Tengah Penguatan Mata Uang Asia

Pergerakannya diprediksi bakal menguat.

Rupiah Melemah ke Rp15.803 per US$ di Tengah Penguatan Mata Uang Asia
ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Rupiah melemah 4 poin atau 0,03 persen ke Rp15.803 per US$ pada perdagangan Selasa pagi.
  • Bank sentral Cina menyuntikkan likuiditas via 7-day reverse repo sebesar 150 miliar yuan untuk memberikan sentimen positif pada aset berisiko seperti rupiah.
  • Pelaku pasar mencermati sikap Fed yang diperkirakan tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya lantaran data inflasi AS masih bertahan di atas level target 2 persen.

Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Selasa (26/3) pagi, dengan penurunan 4 poin atau 0,03 persen ke Rp15.803 per US$.

Sebelumnya, pada Senin (25/3) sore, rupiah ditutup Rp15.799 per US$, turun 16,5 poin atau 0,10 persen.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan kemungkinan pergerakan positif rupiah setelah pelemahan sebelumnya yang menyentuh kisaran resisten Rp15.800 per US$.

Pagi ini bank sentral Cina kembali menyuntikkan likuiditas via 7-day reverse repo sebesar 150 miliar yuan, setelah kemarin melakukan hal serupa dengan besaran 50 miliar yuan. 

"Suntikan ini seharusnya memberikan sentimen positif untuk aset berisiko seperti rupiah. Pagi ini indeks saham Asia juga bergerak positif," ujarnya kepada Fortune Indonesia, Selasa (26/3).

Di sisi lain, pelaku pasar masih mencermati sikap Fed yang diperkirakan tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuannya lantaran data inflasi AS masih bertahan di atas level target 2 persen. 

"Data perumahan AS yang dirilis semalam, yaitu data jumlah izin membangun, masih menunjukkan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menunjukkan perekonomian AS masih cukup solid dan bisa menahan inflasi AS di level tinggi," katanya.

"Potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.750 per US$ dengan potensi pelemahan ke arah Rp15.830–15.850 per US$," ujarnya.

Analis pasar, Lukman Leong, pun memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah data manufaktur dan penjualan rumah baru lebih lemah dari perkiraan.

"Hari ini rupiah diproyeksikan bergerak di range Rp15.750–15.850," kata Lukman.

Mayoritas mata uang kawasan Asia bergerak menguat pagi ini.

Yen Jepang terapresiasi 0,03 persen, dolar Singapura naik 0,10 persen, dolar Taiwan menguat 0,07 persen, won Korea menguat 0,34 persen, peso Filipina naik 0,20 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,11 persen.

Lalu, rupee India turun 0,33 persen, yuan Cina turun 0,06 persen, dan bath Thailand turun 0,08 persen.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi