Jakarta, FORTUNE - Penjualan Kendaraan Listrik (EV) dan plug-in hybrid (PHEV) di pasar Global tumbuh 18 persen secara tahunan (YoY) pada Januari 2025. Data dari perusahaan riset Rho Motion menunjukkan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pembelian di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS), yang untuk pertama kalinya sejak Februari tahun sebelumnya, bahkan melampaui penjualan di Cina.
Awal tahun ini, industri otomotif Eropa mendapatkan keuntungan dari kebijakan target emisi CO2 yang mulai diterapkan di wilayah tersebut.
Manajer Data Rho Motion, Charles Lester, menjelaskan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek berdampak pada penurunan penjualan di Ciina, dengan penuruna hingga 43 persen secara bulanan (MoM).
Kebijakan Global untuk Kendaraan Listrik
Sejumlah negara terus mengadopsi berbagai kebijakan guna mendorong penggunaan kendaraan listrik. Namun, ketidakstabilan perdagangan serta perlambatan pasar otomotif telah menyebabkan penutupan sejumlah pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan karyawan di industri ini.
Cina mengambil langkah strategis dengan memperpanjang program subsidi tukar tambah kendaraan hingga 2025. Inisiatif ini diperluas pada awal tahun untuk mencegah perlambatan penjualan kendaraan listrik serta mendukung pemulihan ekonomi negara tersebut.
Di Eropa, kebijakan lingkungan terus berkembang dengan adanya konsultasi baru mengenai target emisi CO2 yang digelar pada Januari 2025.
Konsultasi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk eksekutif industri otomotif, serikat pekerja, dan kelompok kepentingan lainnya, dalam upaya menyusun regulasi yang lebih ketat terhadap emisi kendaraan.
Pertumbuhan Penjualan di Berbagai Kawasan
Penjualan kendaraan listrik dan PHEV di seluruh dunia mencapai 1,3 juta unit pada Januari 2025, tumbuh 17,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian, pertumbuhan ini menandai bulan ketiga berturut-turut di mana laju ekspansi mengalami perlambatan.
Di Negeri Panda, penjualan kendaraan listrik meningkat 11,8 persen YoY dengan total 0,7 juta unit. Sementara itu, Eropa mencatat penjualan sebesar 0,25 juta unit, yang berarti kenaikan 21 persen dibandingkan Januari 2024.
Di Uni Eropa, Prancis mengalami penurunan penjualan sebesar 52 persen akibat kebijakan pajak tinggi terhadap PHEV. Sebaliknya, Jerman mencatat peningkatan lebih dari 40 persen setelah mengalami penurunan besar pada bulan sebelumnya karena penghentian mendadak subsidi kendaraan listrik.
Amerika Serikat dan Kanada mencatat kenaikan penjualan sebesar 22,1 persen, dengan total penjualan mencapai 0,13 juta unit. Secara keseluruhan, penjualan kendaraan listrik global naik 50 persen sepanjang Januari 2025.
Namun, secara bulanan, terjadi penurunan penjualan global sebesar 35 persen. Faktor utama penyebabnya adalah anjloknya penjualan di Cina, yang mengalami penurunan hingga 43 persen dibandingkan dengan Desember 2024.