Jakarta, FORTUNE – PT Media Nusantara Citra Tbk atau MNC Media berhasil mencetak kinerja positif tahun lalu. Dalam laporan keuangan yang dirilis, Kamis (14/4), perusahaan media ini pada 2021 meraup laba Rp2,38 triliun, atau naik 36,0 persen ketimbang Rp1,75 triliun pada tahun sebelumnya.
Torehan laba MNC Media tersebut juga sedikit melampaui pencapaian pada era sebelum pandemi COVID-19. Menurut laporan keuangan, laba perseroan pada 2019 mencapai Rp2,23 triliun.
“Bisnis free to air (FTA) MNC terus memperkokoh posisinya sebagai pemain nomor satu di Indonesia, dengan dominasi pasar baik dalam urusan pangsa pemirsa, rating, dan belanja iklan di TV free to air (FTA) selama bertahun-tahun,” kata Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resmi.
Tahun lalu, MNC Media membukukan pendapatan Rp10,76 triliun, atau naik 21,3 persen ketimbang Rp8,87 triliun pada tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, pada 2019 pendapatannya Rp9,92 triliun. Pendapatan utama dari iklan tumbuh 22,7 persen menjadi Rp9,19 triliun. Dari jumlah tersebut, pendapatan non digital mencapai Rp7,18 triliun, sedangkan pendapatan digital sebesar Rp2,01 triliun. Pada saat bersamaan, pendapatan konten juga tumbuh 13,5 persen menjadi Rp1,48 triliun.
Pemulihan belanja iklan di industri turut dirasakan oleh semua jenis media, khususnya untuk media FTA, kata Hary. MNC mengeklaim berhasil mendominasi pasar belanja iklan FTA dengan pangsa pasar mencapai 48,5 persen. Selain itu, peningkatan pendapatan iklan juga datang dari produksi in-house perseroan.
Langkah strategis
Capaian positif MNC juga tampak dari pangsa pemirsa, menurut Hary. Perseroan melanjutkan torehan pangsa pemirsanya yang menguat dengan mencapai rata-rata 52,2 persen di slot prime time dan 44,8 persen di slot all time tahun lalu.
Pada sisi programming, 20 program MNC menjadi 20 program terbaik tahun lalu. Itu terlihat dari dominasinya dengan menempati posisi tertinggi di industri dalam 7 genre pemrograman utama, baik program reguler maupun programm khusus, yaitu drama, pencarian bakat, animasi, infotainment, blocking program, berita, dan acara awarding.
Menurut Hary, langkah strategis perusahaan selanjutnya yakni memisahkan bisnis FTA tradisional dan live studio menjadi satu vertikal bisnis, dan mengkonsolidasikan serta memfokuskan semua konten dan inisiatif digital ke dalam vertikal bisnis kedua.
“Hal ini agar kami dapat tetap menjadi yang terdepan dalam melayani kebutuhan perilaku konsumen yang terus berubah, dan kebutuhan pengiklan untuk memasarkan produk mereka kepada konsumen di berbagai platform,” ujarnya.
Sebagai tambahan, saat ini aset MNC Media mencapai Rp21,37 triliun, atau naik 12,9 persen ketimbang Rp18,9 pada tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2019, aset perusahaan Rp17,84 triliiun.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (MNCN), saham perusahaan berkode MNCN ini mencapai Rp1.005 saham. Dalam enam bulan terakhir, sahamnya meningkat 8,7 persen, dan secara tahunan tumbuh 4,7 persen.