Jakarta, FORTUNE - Untuk terjun ke dunia Investasi Saham seharusnya seseorang mempelajari pengertian Analisis Fundamental terlebih dahulu.
Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin tertarik terjun ke dalam dunia investasi saham. Hal tersebut karena investasi ini menguntungkan dalam jangka panjang dan karena sudah banyak platform penyedianya.
Analisis fundamental adalah salah satu metode yang biasa dilakukan investor sebelum memustuskan investasi pada suatu emiten saham. Hal tersebut dilakukan agar investasi bisa optimal dan sesuai dengan tujuan finansial.
Lantas, sebenarnya apa itu analisis fundamental dan caranya? Simak ulasannya di bawah ini.
Apa itu analisis fundamental?
Analisis fundamental adalah salah satu metode pengukuran digunakan oleh investor dalam bermain saham dengan strategi.
Mungkin bagi beberapa orang yang sudah sering bermain saham paham benar tentang pembahasan kali ini, tetapi untuk mereka pemula atau akan memulai harus tahu terlebih dahulu.
Dengan menggunakan analisis fundamental tersebut, investor bisa mengetahui tingkat keamanan sebuah nilai saham.
Cara kerja penggunaan metode ini adalah memeriksa faktor keuangan serta kondisi ekonomi emiten atau perusahaan terkait.
Indikator analisis fundamental
- PBV (Price to book value)
Indikator pertama analisis fundamental adalah rasio harga terhadap nilai buku untuk melihat apakah harga dari sebuah saham masuk ke dalam kategori murah atau mahal, sehingga bisa membantu pengambilan keputusan.
Dapat juga diartikan sebagai rasio keuangan digunakan menilai kelayakan pada saham yang ada.
Kelayakan itu termasuk ke dalam pengambilan keputusan, saham tersebut layak dibeli atau tidak.
Oleh sebab itulah indikator ini sering digunakan ketika investor menggunakan metode analisis fundamental, sehingga bisa mengantisipasi kerugian saat memutuskan membeli sebuah saham pada perusahaan.
- ROE (Return on Equity) dan ROA (Return on Asset)
Indikator kedua ini merupakan sebuah angka menunjukkan berapa laba perusahaan yang bisa dihasilkan lalu dibandingkan equity atau modalnya.
Rasio ini pada dasarnya juga untuk melihat tingkat pengembalian investasi saham perusahaan, sehingga nantinya penanam sahamnya tidak rugi banyak.
Sedangkan perusahaan yang mempunyai ROE dan ROA tinggi, nantinya akan memberikan janji tingkat keuntungan sama tingginya.
Oleh sebab itulah indikator kedua ini juga sangat dibutuhkan dalam menggunakan metode analisis fundamental dalam permainan dunia persahaman di Indonesia.
- EPS (Earning per Share)
Sesuai dengan namanya, ketika seorang investor menggunakan analisis fundamental dalam bermain saham indikator lainnya menggunakan Earning per Share (EPS).
EPS merupakan kemungkinan laba dari setiap saham yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Tentunya namanya keuntungan harus tinggi.
Hal tersebut karena semakin tinggi laba yang dihasilkan tentunya keberuntungannya juga baik.
EPS menjadi faktor penting dalam menentukan PER, digunakan untuk menetapkan valuasi harga-harga saham sehingga analisisnya bisa benar bonusnya akurat. Indikator ini selalu digunakan oleh investor.
- Asset and Liability
Dalam memutuskan untuk membeli sebuah saham di perusahaan memang tidak boleh asal-asalan, selain metode analisis fundamental masih banyak lagi strategi terbaik.
Indikator dalam penggunaan metodenya tersebut keempat adalah Asset and Liability, melihat banyaknya aset yang dimiliki.
Semakin banyak aset yang dimiliki dan tentunya produktif tentu saja keuntungannya juga besar sehingga kecil kemungkinannya investor mengalami kerugian.
Selain itu melalui indikator ini, Anda juga bisa mengecek bagaimana perusahaan membiayai kepemilikan aset-aset tersebut, hutan ata modal sendiri.
- DER (Debt Equity Ratio) atau Rasio Hutang
DER atau Rasio Hutang adalah rasio yang menggambarkan apakah sebuah perusahaan mampu membayar bunga utang dan tidak memberatkan keuangan pada perusahaannya sendiri.
Dalam meneliti indikator ini pastikan jumlah utangnya tak lebih besar dibandingkan total modalnya.
Hal tersebut karena nilai DER akan diperhitungkan dengan membandingkan total utang dengan total ekuitas.
Sebuah perusahaan memiliki hasil DER lebih dari 1 menjadi indikator kondisi keuangannya tidak sehat, sehingga Anda sebagai calon investor bisa menghindari membeli saham darinya.
Cara analisis fundamental saham
Setelah mengetahui bagaimana indikator ketika menggunakan analisis fundamental dalam dunia investasi saham, kini waktunya mengetahui cara kerjanya.
Tidak rumit jika memang Anda sudah memahami benar pengertian analisis fundamental, dan berikut beberapa caranya.
1. Melihat kondisi makro suatu perusahaan
Kondisi ini berkaitan erat dengan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu contohnya adalah kebijakan-kebijakan terkait dengan suku bunga.
Jika kondisi suku bunganya naik maka biasanya investor akan lebih memilih menyimpan uangnya di bank daripada saham.
Sebaliknya, ketika keadaan suku bunganya rendah mereka akan memilih saham sebagai cara meraih keuntungan dari bisnisnya.
Selain suku bunga perkembangan ekonomi juga mempengaruhi performa harga saham sebuah perusahaan. Oleh sebab itu cara kerja analisis tersebut melihat kondisi makro.
2. Meneliti kondisi sektor dan industri
Kondisi sebuah industri adalah sebuah hal krusial yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya harga saham.
Jika ada hal-hal terjadi pada sektor industri-industri terkait, contohnya kenaikan harga tentu saja nilai saham industrinya juga akan ikut naik seiring berjalannya kenaikan-kenaikan harganya tersebut.
Meneliti kondisi sektor dan industri sudah sangat tepat menjadi cara kerja efektif dari analisis fundamental untuk sebuah saham.
Contohnya terjadi pada kasus harga saham pertambangan mengalami kenaikan di saat harga-harga minyak di dunia meroket pada 2007.
3. Fundamental perusahaan
Cara terakhir dalam analisis fundamental adalah kondisi internal atau manajemen sebuah perusahaan. Manajemen kerjanya dan keuangan yang stabil akan memberikan dampak-dampak positif pada pergerakan saham perusahaan.
Oleh sebab itulah penting kiranya memastikan setiap pekerjaan dikelola oleh SDM kompeten.
Hal tersebut sekaligus menjadi cara kerja efektif dalam analisis fundamental untuk memastikan kelayakan saham sebuah perusahaan layak diperjuangkan atau tidak.
SDM sendiri masuk ke dalam fundamental perusahaan sehingga harus dicermati lagi.
Mengingat pengertian analisis fundamental, tentunya harus dilakukan oleh investor sebelum terjun atau membeli sebuah saham perusahaan.
Metode ini dilakukan agar ke depannya investor tidak ada kerugian besar ketika memutuskan untuk membelinya.
Tips menentukan pilihan saham melalui analisis fundamental
Untuk membantu Anda menentukan pilihan saham yang tepat, ada sejumlah tips memilihnya melalui metode analisis fundamental.
Secara umum, analisis ini berfokus dengan data dan informasi publik dari perusahaan, seperti obligasi dan suku bunga.
Selain itu, berikut beberapa tips lainnya yang dapat membantu Anda dalam memilih saham menggunakan metode ini, antara lain:
- Memastikan saham perusahaan tersebut memiliki tingkat kapitalisasi pasar yang tinggi atau nilainya minimal Rp500 miliar.
- Cek nilai rerata dari PER (Price Earning Ratio) perusahaan tersebut.
- Pastikan perusahaan memiliki kinerja yang bagus. Anda dapat melihat dari pendapatan laba dan harga sahamnya yang terus meningkat.
- Pilihlah perusahaan yang memiliki modal bisnis yang jelas dan terstruktur.
- Cek kembali apakah perusahaan tak memiliki beban utang yang besar dibanding standar maksimal dari rasio DER (Debt Equity Ratio).
Itulah pengertian analisis fundamental yang harus Anda ketahui sebelum masuk ke dunia investasi saham. Analisis fundamental adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar Anda bisa paham dan mengerti apa yang Anda investasikan. Semoga bisa membantu.