2 Sentimen Utama IHSG: Kabinet Prabowo dan Tren Suku Bunga

Apa saja sektor pilihan di tengah dua sentimen itu?

2 Sentimen Utama IHSG: Kabinet Prabowo dan Tren Suku Bunga
Dok. Shutterstock/Mahardika Argha
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG ditutup terkoreksi 0,61 persen ke level 7.696,92 akibat aksi profit taking.
  • Pasar bersikap wait and see jelang transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo. Pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal akan menjadi katalis positif IHSG di sisa bulan.
  • Pemotongan suku bunga BI masih akan terus berlangsung, mendekatkan suku bunga riil BI ke rata-rata jangka panjang sekitar 1,7 persen.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 0,61 persen ke level 7.696,92, Jumat (27/9), akibat aksi profit taking yang membayangi pergerakannya. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, pasar pun bersikap wait and see jelang berakhirnya September dan awal Oktober. Sebab, bulan depan akan ada transisi pemerintahan dari Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto.

"Pasar memperhatikan pemerintahan presiden terpilih, Prabowo, dan susunan kabinetnya," demikian menurut Niko.

Dalam jangka menengah, pergerakan IHSG di sisa tahun 2024 juga akan dipengaruhi oleh peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan dari Bank Indonesia (BI) ke depan. Apalagi, setelah BI memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps belum lama ini.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer mengatakan, pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal, penguatan nilai tukar rupiah, dan tingkat valuasi pasar saham akan menjadi katalis positif IHSG di sisa bulan pada 2024.

Ia menilai, peluang IHSG mencapai skenario bull-case untuk mencapai level 8.000 semakin meningkat. "Sektor-sektor yang cukup sensitif terhadap penurunan suku bunga dan penguatan nilai tukar rupiah seperti keuangan, consumer staples, dan properti, serta saham-saham small-mid caps tetap menjadi pilihan kami," jelasnya, dikutip Jumat.

Adapun, Mandiri Sekuritas memproyeksikan pemotongan suku bunga BI masih akan terus berlangsung. Diperkirakan total 150 basis poin pemotongan suku bunga BI dalam siklus pelonggaran kali ini, yang akan membawa terminal suku bunga menjadi 4,75 persen, dengan total 75 basis poin kemungkinan akan dilakukan tahun 2024. Hal ini akan mendekatkan suku bunga riil BI ke rata-rata jangka panjang sekitar 1,7 persen, turun dari 3,4 persen. saat ini.

Analisis itu didukung oleh BI yang memperkirakan peluang The Fed menurunkan suku bunga sebesar 75 bps pada 2024, lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya, yakni 50 bps.

"Bank Indonesia juga menilai, penurunan suku BI yang lebih cepat dibandingkan the Fed, didorong oleh kepastian terkait pemangkasan suku bunga di AS, penguatan rupiah, inflasi yang rendah, serta kebutuhan untuk mendukung perekonomian, pembiayaan fiskal, dan sektor perbankan," kata Chief of Economist PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas), Rangga Cipta.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Wamenkeu II: Kelas Menengah Turun Bukan Karena Kebijakan Pemerintah
10 Perusahaan Startup Indonesia yang Sedang Berkembang versi LinkedIn
Tampak Ada Aksi Jual, Waspada IHSG Lanjut Tertekan
UOB Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3% di 2025, Ini Penopangnya
Jadwal Pembagian Dividen Emiten Alat Berat, Hexindo (HEXA)
Anggaran IKN Rp15 Triliun pada 2025, Prabowo Akan Fokus Tarik Investor