2024, Xolare RCR Energy (SOLA) Targetkan Pendapatan Naik 42,5%

Laba pun diproyeksi tumbuh lebih dari 200 persen.

2024, Xolare RCR Energy (SOLA) Targetkan Pendapatan Naik 42,5%
IPO PT Xolare RCR Energy Tbk pada Rabu (8/5). (Bursa Efek Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Xolare RCR Energy Tbk menargetkan kenaikan pendapatan 42,53% pada 2024 dari Rp83,23 miliar menjadi Rp118,63 miliar.
  • Pendapatan akan bertumbuh dua digit sekitar 20-25% dari 2025 sampai dengan 2028.
  • Perseroan membidik laba bersih Rp20 miliar pada 2024, didukung oleh peningkatan pembangunan infrastruktur di Indonesia dan naiknya permintaan produk aspal.

Jakarta, FORTUNE - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) menargetkan kenaikan pendapatan 42,53 persem (YoY) pada 2024, dari Rp83,23 miliar menjadi Rp118,63 miliar.

Direktur Utama Xolare RCR Energy, Mochamad Bhadaiwi, menjabarkan proyeksi pendapatan 2024 dari setiap segmen operasi yang mencakup konstruksi (Rp18,55 miliar), industri pengolahan aspal (Rp83,58 miliar), dan perdagangan aspal (Rp16,50 miliar).

"Selanjutnya, pendapatan akan bertumbuh dua digit, yakni sekitar 20–25 persen dari 2025 sampai dengan 2028," katanya dalam paparan publik insidentil SOLA, Kamis (30/5).

Adapun, proyeksi pendapatan perseroan selama 2025–202, meliputi: Rp188,60 miliar (2025); Rp261,63 miliar (2026); Rp359,59 miliar (2027); dan Rp442,31 miliar (2028).

Lebih lanjut, perseroan membidik laba bersih Rp20 miliar pada 2024, melejit 235,57 persen (YoY) dari laba 2023 yang hanya Rp5,96 miliar. 

Target itu didukung oleh prospek industri ke depan.

Apa saja katalisnya? Pertama, peningkatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti pembangunan jalan tol Sumatra dan Jawa, serta jalan di daerah.

Kedua, naiknya permintaan produk aspal. Menurut Mochamad, kebutuhan aspal di Indonesia per tahun mencapai sekitar 1,2 juta ton yang 60 persennya diimpor dan 30–40 persen adalah aspal kilang Pertamina.

Nantinya, hal itu juga akan mendongkrak permintaan atas produk-produk turunan aspal, seperti aspal emulsi, aspal penetrasi, aspal performance grade, serta coldmix aspal.

"Berkembangnya pasar produk aspal industrial grade (aspal membrane, aspal coatingwaterproofing, dan genteng aspal) menciptakan peluang baru bagi industri aspal," kata Mochamad.

Saat ini perseroan tengah melakukan pengerjaan sejumlah proyek, yakni:

  • Preservasi Jalan Kandangan–Lumpangi–Bts Kabupaten Tanah Bambu–Mentewe.
  • Pengadaan polimer modified bitumen untuk perusahaan tambang di Kalimantan Timur.
  • Gas Srubber Fase II di Jawa Timur.
  • Pengadaan polimer modified bitumen untuk preservasi jalan nasional di Sumsel dan Jambi.

Selain itu, saat ini, sejumlah proyek juga masuk dalam pipeline pengembangan perseroan, yaitu:

  • Pekerjaan Jalan Hauling Tambang di Sumatra dan Kalimantan.
  • Pemasangan PLTS Atap dengan kapasitas 2 MWp di salah satu pabrik di Cikarang, Jawa Barat.
  • Pengadaan bitumen 6.000 ton di Cilacap, Jawa Tengah.
  • Pengadaan aspal PMB di Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan.
  • Pengadaan PMB untuk preservasi jalan nasional di Sumsel, Jambi, dan Kalimantan Timur.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya