2028, DOID Target Diversifikasi Pendapatan Non-termal 50%

Target sudah dicapai 20 persen pada 2023.

2028, DOID Target Diversifikasi Pendapatan Non-termal 50%
Dian Andyasuri, Director, PT Delta Dunia Makmur Tbk, dan Iwan Salim, Deputy Director, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Delta Dunia Group targetkan pendapatan batu bara maksimal 50% pada 2028 dengan diversifikasi pendapatan non-termal.
  • Pertumbuhan kinerja operasional hingga 10% (YoY) di Indonesia dan 20% (YoY) di Australia.
  • Meraih pendapatan bersih US$1,83 miliar pada 2023 dengan 72% berasal dari Indonesia dan peluang pertumbuhan di Australia.

Jakarta, FORTUNE - Emiten tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group menargetkan pengurangan proporsi pendapatan Batu Bara termal menjadi maksimal 50 persen pada 2028.

Deputy Director Finance, Investor Relations, & News Business Development Delta Dunia Group, Iwan Salim, mengatakan perseroan dalam dua tahun terakhir telah berhasil merealisasikan target itu hingga 20 persen.

"Pada 2023, proporsi [pendapatan batu bara termal] sudah turun jadi 81 persen, karena proporsi yang non-termal naik dari 1 persen di 2021, jadi 12 persen di 2022, dan 19 persen tahun lalu," kata Iwan dalam acara Media Roundtable Discussion di Jakarta, dikutip Rabu (20/3).

Diversifikasi adalah kuncinya. Saat ini, penseroan telah memperoleh pendapatan non-termal dari batu bara metalurgi yang didapat dari operasional perseroan di Australia melalui BUMA Australia Pty Ltd sejak dua tahun lalu. 

"Dengan apa yang sudah kami raih dua tahun terakhir [terkait diversifikasi pendapatan], kami sangat yakin untuk mewujudkan target yang sudah ditentukan sebelumnya," katanya.

Kinerja operasional dan keuangan di 2023

Pada 2023, Delta Dunia Group mencatatkan pertumbuhan volume produksi sebesar 10 persen (YoY). Itu berkat para pelanggan utama perseroan, yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan Berau Coal.

Di Australia, pertumbuhan kinerja operasional DOID mencapai 20 persen (YoY) karena meningkatnya kontrak baru, yakni:

  • Pada April 2023, DOID beroleh kontrak senilai US$43 juta dengan BHP and Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan layanan penambangan limbah dan batu bara di tambang Saraji, Queensland tengah, Australia. Ini merupakan situs ketiga DOID dengan BMA.
  • Pada Februari 2023, DOID mengamankan kontrak tiga tahun senilai US$325 juta dengan Bowen Coking Coal untuk proyek Burtonnya.

Kendati volume produksi meningkat, DOID telah mempertahankan intensitas emisi karbon pada level 0,0016 tCO2e per ton produksi dalam tiga tahun belakangan.

"Tujuan kami adalah memperpanjang [sumber] pendapatan saat ini sekaligus memperluas [bisnis] ke pendapatan baru," kata Iwan.

Ihwal kinerja keuangan, DOID meraih pendapatan  bersih US$1,83 miliar pada 2023, naik 18 persen (YoY) dari US$1,55 miliar pada 2022.

Dari total pendapatan itu, 72 persen berasal dari Indonesia, sedangkan sisanya dari Australia.

"Kami masih memiliki banyak peluang untuk bertumbuh di Australia," kata Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri, pada kesempatan yang sama.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024