Rapor Kinerja GOTO 2023 dan Niat Buyback hingga US$200 Juta
GOTO bidik EBITDA yang disesuaikan impas pada 2024.
Fortune Recap
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana buyback saham dengan nilai maksimal US$200 juta untuk mengoptimalkan pemanfaatan modal.
- GOTO menargetkan meraih EBITDA grup yang disesuaikan impas pada 2024, setelah mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar -Rp3,67 triliun pada 2023.
- Pendapatan bersih GOTO melonjak 30,30 persen (YoY) menjadi Rp14,78 triliun, namun membukukan rugi bersih sebesar -Rp90,52 triliun karena adanya pencatatan penyesuaian nilai goodwill.
Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan nilai maksimal US$200 juta.
Aksi korporasi itu bagian dari rencana alokasi modal baru perseroan, sebagai upaya perseroan mengoptimalisasi pemanfaatan modal.
Namun, GOTO belum mengungkapkan detail mengenai periode pelaksanaan pembelian saham. Sebab, implementasi dan realisasi buyback saham GOTO bergantung pada perolehan persetujuan dari yang diajukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) berikutnya.
"Jika diputuskan untuk dilakukan akan bergantung pada persetujuan pemegang saham dan regulator," kata Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo.
Dewan Komisaris dan Direksi GOTO pun bakal meninjau rencana itu secara berkala, sehingga ada peluang perubahan atau penyesuaian apabila dibutuhkan.
Merespons rencana itu, saham GOTO melemah 4,17 persen dari harga Rp72 ke Rp69 pada sesi perdagangan I, Rabu (20/3).
Rapor kinerja GOTO di 2023 dan pedoman kinerja 2024
GOTO menargetkan meraih EBITDA grup yang disesuaikan impas pada 2024 ini.
Sebelumnya, pada 2023, GOTO mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar -Rp3,67 triliun atau naik 77,08 persen (YoY) dari -Rp40,41 triliun pada 2022. Capaian itu melampaui batas atas EBITDA yang disesuaikan pedoman kinerja GOTO pada 2023, yakni: -Rp4,5 triliun sampai dengan -Rp3,8 triliun.
Lebih lanjut, pada kuartal IV 2023, EBITDA yang disesuaikan GOTO sudah positif, yakni sebesar Rp77 miliar. Secara kuartalan, bisnis on-demand services berhasil membalikkan EBITDA yang disesuaikan dari -Rp699 miliar menjadi Rp239 miliar. Begitu juga dengan bisnis e-commerce, yang meraih EBITDA yang disesuaikan Rp223 miliar dari sebelumnya -Rp1,22 triliun.
Patrick berujar, "Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel.”
Adapun, pendapatan bersih GOTO melonjak 30,30 persen (YoY) dari Rp11,35 triliun mejadi Rp14,78 triliun. Selain itu, GOTO juga berhasil membalikkan margin kontribusi -Rp6,33 triliun pada 2022 menjadi Rp4,43 triliun.
GOTO pun membukukan rugi bersih sebesar -Rp90,52 triliun, membengkak 124,01 persen (YoY) dari -Rp40,41 triliun. Mengapa demikian? Itu karena adanya pencatatan penyesuaian nilai goodwill (goodwill reversal) sebesar -Rp78,8 triliun sebagai dampak dari transaksi Tokopedia dan TikTok.
"Rugi bersih proforma tersebut dipengaruhi secara signifikan akibat pembalikan goodwill karena dekonsolidasi Tokopedia. Laporan proforma memberikan gambaran, apabila dekonsolidasi telah selesai pada 1 Januari 2023," jelas Direktur Keuangan GOTO, Jacky Lo.
Adapun, rugi akibat pembalikan nilai goodwill itu bersifat tak berulang (non-recurring), non-kas, dan tak berdampak terhadap EBITDA yang disesuaikan ataupun arus kas GOTO. Goodwill sendiri adalah aset tidak berwujud.