Jakarta, FORTUNE - Emiten sistem proteksi kebakaran, PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK), mencatatkan saham secara perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/11).
Sahamnya menguat 34,58 persen ke Rp144 pada pembukaan perdagangan. Angka itu melejit dari harga penawaran final NAIK, yakni Rp107 per saham.
Adapun, Adiwarna Anugerah Abadi melepas 750 juta saham baru atau 23,08 persen dari modal disetor perseroan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp20 per saham.
Total nilai penawaran umumnya adalah Rp80,25 miliar. Seluruh dana itu akan perseroan gunakan sebagai modal kerja, termasuk untuk membeli material utama, material pembantu, material consumables, juga biaya-biaya operasional lainnya.
Selama beroperasi sejak 2007, Adiwarna Anugerah Abadi telah melayani klien dari sejumlah industri dengan risiko dan spesifikasi tinggi, seperti pusat data, petrokimia, perbankan, pulp and paper, dan pembangkit listrik. Hingga saat ini, perseroan sudah menggarap lebih dari 500 proyek di berbagai lokasi di Indonesia.
Direktur Utama NAIK, Johannes mengatakan, melalui penawaran saham perseroan ingin meningkatkan segmen pasar di industri high-end melalui kerja sama dengan lebih banyak konsultan di berbagai industri. Beberapa di antaranya: minyak dan gas, kontraktor EPC internasional yang mengerjakan proyek di Indonesia, dan proyek EPC bernilai jumbo.
"Dengan begitu, kami dapat lakukan ekspansi dalam jangka panjang sehingga memberikan nilai tambah," kata Johannes.
Apalagi, prospek industri sistem proteksi kebakaran masih baik, baik secara global maupun di Indonesia. Berdasarkan data dari Mordor Intelligence, industri ini diproyeksi bernilai USD 97,10 miliar pada 2029, tumbuh pada CAGR sebesar 6,67 persen antara 2024 hingga 2029.
Di Indonesia, laporan 6WResearch memperkirakan ukuran pasar industri ini akan terus meningkat pada CAGR 6,4 persen selama periode 2023-2029. Peningkatan investasi pada proyek infrastruktur, kesadaran yang lebih tinggi terhadap keselamatan, serta peraturan pemerintah terkait keselamatan kebakaran menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan industri ini.
Johannes berujar, "Dukungan kebijakan fiskal, termasuk insentif pajak bagi kontraktor EPC dan stimulus terkait proyek pemerintah, semakin memperkuat iklim usaha yang kondusif bagi industri sistem proteksi kebakaran."
Penerbitan Waran Seri I
Bersamaan dengan IPO saham, NAIK pun menerbitkan 375,00 juta Waran Seri I atau 15,00 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham disampaikan. Adapun, perseroan menyebut, setiap pemegang dua saham baru berhak atas satu Waran Seri I.
Harga pelaksanaan waran itu sendiri ditetapkan di angka Rp135 per saham. Dus, jumlah nilai penerbitan waran itu adalah Rp50,63 miliar. Yang mana, seluruh dana itu akan perseroan gunakan sebagai modal kerja.