Jakarta, FORTUNE - Induk usaha PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), Grup Sinar Mas, telah mengumumkan rencana akuisisi atas 13,1 persen saham Axiata Group di entitas baru hasil merger dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk/XLSmart.
Dari mana sumber pendanaannya? "Dari Sinar Mas akan mencoba dan mempertimbangkan berbagai macam pendanaan," ujar Chariman's Office Corporate Finance Sinar Mas Telecommunication and Technology, Indra Sentanu di Galeri Smartfren Sabang, Jakarta, Kamis (12/12).
Sejalan dengan izin yang didapatkan dari Dewan Direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel, proses merger XL-Smartfren masih menunggu persetujuan regulator dan para pemegang saham. Harapannya, proses tersebut akan selesai pada paruh pertama 2025.
Saat transaksi selesai, Axiata Group dan Sinar Mas sama-sama akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, dengan kepemilikan saham masing-masing 34,8 persen. Pemerataan kepemilikan itu mengharuskan Sinar Mas menyetorkan hingga US$475 juta kepada Axiata Group.
Pembayaran transaksi tersebut dibagi menjadi dua tahap. Yang kesatu, setelah transaksi merger ditutup, Sinar Mas akan menyetorkan US$400 juta Kedua, tambahan dana US$74 juta akan dilakukan pada akhir tahun pertama.
Adapun, melalui aksi penggabungan perusahaan ini, Smartfren membidik target penghematan biaya operasional tahunan sekitar US$300 juta sampai dengan US$400 juta per tahunnya. Itu akan diraih melalui efisiensi biaya dari segi jaringan hingga optimalisasi infrastruktur pendukung.
Apakah setelah merger akan ada suntikan dana dari investor institusi baru untuk XLSmart? Sebab sebelumnya, pada akhir Agustus lalu, berembus kabar bahwa Grup Salim berminat untuk mengakuisisi entitas hasil merger XL dan Smartfren.
Tentang itu, CFO Smartfren, Antony Susilo mengatakan akan fokus menyelesaikan transaksi merger lebih dulu. "Satu babak dulu kami bereskan ya. Nanti kalau ada [potensi suntikan modal baru], kami cari lagi kalau ada investor [yang berminat]," ujarnya, yang lalu menanggapi rumor terkait Grup Salim dengan, "Belum, kami belum dengar sih. Kami belum ada informasi."