Aksi Beli Bani Mulia Atas 2,07 Juta Saham Kerek Harga SMDR

Belum lama ini, Bani Mulia membeli 2,07 juta saham SMDR.

Aksi Beli Bani Mulia Atas 2,07 Juta Saham Kerek Harga SMDR
PT Samudera Indonesia bagikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp196 miliar. (dok.Ekarina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menguat 4,40 persen ke harga Rp380 setelah Direktur Utama melakukan aksi beli sebanyak 2,70 juta saham.
  • Bani Mulia menambah kepemilikan saham SMDR dengan tujuan transaksi investasi, menyatakan saham SMDR masih undervalued, dan melakukan transaksi penyertaan modal kepada PT Samudera Daya Mitra.
  • Transaksi penyertaan modal senilai Rp15 miliar dilakukan melalui penerbitan 7.500 saham baru oleh SDM, dengan harapan memperbaiki kondisi ekuitas dan posisi keuangan SDM serta meningkatkan pendapatan dan laba yang diatribusikan dari SDM kepada perseroan.

Jakarta, FORTUNE - Saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) menguat 4,40 persen ke harga Rp380 pada Kamis (11/7) pukul 14.24 WIB, tak lama setelah kabar mengenai aksi beli dari Direktur Utama, Bani Mulia mengudara.

Berdasarkan keterbukaan informasi SMDR, dikutip Kamis, Bani Mulia baru saja menambah kepemilikan saham SMDR sebanyak 2,70 juta. Dus, jumlah dan persentase kepemilikannya meningkat dari 45,49 juta saham (0,27 persen) menjadi 48,19 juta saham (0,29 persen).

Direktur Kepatuhan Samudera Indonesia, Farida Helianti selaku penerima kuasa dari Bani melaporkan, Bani melakukan aksi pembelian pada 5 Juli 2024 dengan tujuan transaksi investasi. Status kepemilikannya bersifat langsung.

"Harga pembelian per saham di antara Rp368 hingga Rp370," tulis Farida dalam keterbukaan informasinya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selama sebulan belakangan ini, saham SMDR sudah melejit 28,38 persen. Sementara sepanjang 3 bulan terakhir, penguatannya mencapai 21,79 persen.

Transaksi penyertaan modal SMDR

Sebelum ini, Bani memang sudah berniat untuk melakukan pembelian atas saham SMDR secara pribadi. Menurutnya, saham SMDR masih undervalued. Untuk itu, perseroan pun akan menyiapkan sejumlah langkah guna meningkatkan valuasi saham.

Baru-baru ini, Samudera Indonesia baru saja mengumumkan transaksi penyertaan modal oleh perseroan kepada PT Samudera Daya Mitra selaku salah satu anak usaha SMDR.

Penambahan penyertaan modal itu bernilai Rp15 miliar atau 0,14 persen dari nilai ekuitas perseroan, yakni US$685,51 juta. Adapun, transaksi itu dilakukan melalui penerbitan 7.500 saham baru oleh SDM, dengan nilai transaksi Rp2 juta per saham.

"Transaksi penyertaan modal oleh perseroan kepada SDM diharapkan dapat memperbaiki dan memperkuat kondisi ekuitas dan posisi keuangan SDM, serta meningkatkan pendapatan dan laba yang diatribusikan dari SDM kepada perseroan, sehingga diharap mampu meningkatkan peluang SDM memberikan nilai tambah bagi perseroan yang sejalan dengan kepentingan pemegang saham," jelas Manajemen SMDR dalam keterbukaan informasi.

Hal itu juga dinilai sejakal dengan rencana Samudera Indonesia untuk terus meningkatkan kepemilikan saham dalam SDM.

Adapun, dikutip dari prospektus, perseroan menguasai 75,87 persen saham SDM. Selain SMDR, saham SDM juga dimiliki oleh:

  • PT Samudera Wadah Mitra (19,95 persen).
  • PT Tata Bandar Samudera (3,72 persen).
  • PT NBU Mitra Manajemen (0,46 persen).

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya