Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan melemah lagi pada Jumat (20/12). Mengapa demikian?
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG breaklow level psikologis 7.000 di Kamis (19/12). Secara teknikal, IHSG membentuk falling window yang menyebabkan pelebaran negative slope pada MACD (19/12).
"Kondisi ini mengindikasikan besarnya tekanan jual dan potensi pelemahan lanjutan. Oleh sebab itu, waspadai support level terdekat IHSG berikutnya di 6.900," kata Valdy dalam riset hariannya.
Isu domestik yang menjadi fokus pasar adalah pelemahan nilai tukar Rupiah. Rupiah mulai menguji level Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (19/12) sore.
Secara historis pada tahun ini, level Rp16.200 per dolar AS merupakan critical level atau trigger level, khususnya bagi BI untuk melakukan operasi pasar atau upaya lain untuk mengembalikan stabilitas nilai tukar Rupiah yang lebih agresif.
Dari eksternal, bank sentral Tiongkok dijadwalkan mengumumkan kebijakan moneter terbaru pagi hari ini (20/12). Serupa dengan The Fed, pasar juga berharap ada petunjuk dari bank sentral Tiongkok mengenai arah kebijakan moneter di 2025.
Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 6.900, pivot 6.950, dan resisten 7.100. Masih terdapat saham yang dapat diperhatikan di Jumat (20/12) di antaranya PGEO, ICBP, INTP, TLKM, dan EMTK.
Sementara itu, CGS International Sekuritas menjelaskan, aksi jual oleh asing yang berlanjut dan pelemahan harga komoditas serta rupiah, menjadi sentimen utama di balik pelemahan IHSG. Kendati demikian, mulai meredanya tekanan pada beberapa indeks di Wall Street dibanding hari sebelumnya diharapkan memberi asa untuk pasar saham Asia termasuk Indonesia dapat segera pulih.
"IHSG hari ini diprediksi akan bergerak bervariatif cenderung melemah terbatas dengan kisaran support 6.920/6.845 dan resist 7.032/7.107," jelas tim riset CGS International Sekuritas.
Daftar saham yang disoroti oleh tim CGIS adalah RAJA, PGEO, ASII, BREN, AMMN, dan CLEO.