Jakarta, FORTUNE - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), emiten afiliasi Prajogo Pangestu, mengungkapkan penambahan modal sebesar US$90 juta kepada anak usahanya, Star Energy Group Holdings Pte. Ltd (SEGHPL), Senin (18/12).
Penyetoran modal itu untuk mengambil baigan atas seluruh saham baru yang SEGHPL terbitkan sebanyak 89.079 lembar. Dengan adanya penyetoran modal itu, maka kepemilikan saham oleh BREN bertambah dari 824.150 saham menjadi 913.229 lembar saham.
Adapun, dana penyetoran modal dari BREN sepenuhnya akan digunakan oleh Star Energy Group untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
Lantas, bagaimana dampaknya terhadap BREN? "Peningkatan penyertaan perseroan di dalam Star Energy Group akan memberikan kontribusi positif terhadap kondisi keuangan perseroan," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BREN, Merly, dilansir dari keterbukaan informasi.
Akuisisi 5 PLTB dan menjadi mitra PLTP
Lebih lanjut, BREN, lewat anak usahanya: PT Barito Wind Energy dan ACEN Renewables International mengumumkan sudah mengakuisisi 5 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Berdasarkan kepemilikan saham, kini Barito Renewables Energy menguasai 51 persen saham di PLTB Sidrap 2 Sulawesi Selatan, PT UPC Sukabumi Bayu Energi di Sukabumi, dan PT UPS Lombok Timur Bayu Energi di Lombok. Secara akumulatif, total kapasitasnya mencapai hingga 320 mega watt (MW).
Sementara itu, untuk dua PLTB lainnya, yakni PLTB Sidrap 1 dan OMI, perseroan memegang 99,99 persen saham dengan kapasitas akumulatif sebesar 75 MW.
Menurut CEO Barito Renewables Energy, Hendra Tan, investasi perseroan dan ACEN di PLTB Sidrap 2, Sukabumi, dan Lombok penting untuk memposisikan perseroan dalam memanfaatkan potensi energi baru terbarukan bertenaga angin.
Selain angin, Barito Renewables dan Star Energy Group juga menjadi partner ACEN dalam menyediakan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geotermal) atau PLTP di Salak dan Darajat, Jawa Barat. Jumlah kapasitasnya adalah 663 MW.
ACEN sendiri merupakan perusahaan energi asal Filipina. Dengan jumlah kapasitas 4.500 MW, fasilitas ACEN tersebar di Filipina, Indonesia, Australia, India, dan Vietnam.
Saham BREN sempat menguat 4,8 persen ke harga Rp7.650 per lembar di sesi pertama perdagangan Senin (18/12). Namun, di sesi perdagangan kedua, saham BREN terkoreksi 3,04 persen ke harga Rp7.175 per pukul 15.27 WIB.