Jakarta, FORTUNE - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menganggarkan belanja modal sekitar US$230 juta-US$260 juta pada 2024. Bagaimana alokasi penggunaan dana itu?
Dikutip dari panduan yang BYAN rilis lewat situs web resmi, Rabu (24/1), 74 persen dari belanja modal tahun ini dialokasikan untuk kebutuhan infrastruktur dan bangunan. Sementara itu, 13 persen akan digunakan untuk pos peratalan dan mesin, sedangkan 13 persen lainnya untuk peratalan lain.
Sejumlah proyek besar yang termasuk dalam pos anggaran belanja modal Bayan Resources tahun ini, meliputi:
- Relokasi kamp dan workshops di Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur senilai US$40 juta.
- Pengalihan sungai senilai US$39 juta.
- Penyelesaian proyek Jalan Haul KM 101 dan Muara Pahu senilai US$31 juta.
- Menambah dan mengganti alat berat senilai US$31 juta.
- Penyelesaian dermaga impor dan ekspor Terminal Batubara Balikpapan baru senilai US$30 juta.
- Pengaspalan tahap awal untuk proyek Jalan Haul KM 101 sebesar US$13 juta.
- Landasan udara Tabang senilai US$11 juta.
Sementara dari segi cash cost per expense, BYAN akan menghabiskan 41 persen untuk kategori overburden dan pertambangan; 23 persen untuk transportasi, 13 persen royalti, 10 persen biaya SDM, 9 persen biaya lainnya, dan 4 persen pembelian batu bara.
Adapun, rata-rata cash cost BYAN di 2024 diproyeksi berkisar US$40-US$40 per metrik ton. Angka itu sedikit lebih tinggi dari 2023 karena peningkatan biaya pemindahan lapisan penutup (overburden) yang lebih tinggi, rasio pengupasan (stripping), dan kenaikan jarak perbaikan dan harga bahan bakar.
Proyeksi kinerja Bayan Resources di 2024
Lebih lanjut, pada 2024, Bayan Resources memproyeksikan volume penjualan yang dianggarkan meningkat sekitar 15 persen sampai dengan 20 persen menjadi 55 juta metrik ton sampai dengan 57 juga metrik ton.
Secara mendetail, proyeksi volume penjualan batubara BYAN di 2024 per kuartal dibagi menjadi sebagai berikut:
- Kuartal I: 11-12 metrik ton.
- Kuartal II: 12-13 metrik ton.
- Kuartal III: 16-17 metrik ton.
- Kuartal IV: 15-16 metrik ton.
"Kami memproyeksikan rata-rata harga referensi acuan Newcastle berada di level US$110 per metrik ton dan jenis ICI4 menjadi US$58 per metrik ton pada 2024," tulis manajemen dalam guidance-nya.
Sementara itu, perseroan pun memprediksi rata-rata harga penjualan (average selling price/ASP) akan berkisar di antara US$60-65 per metrik ton di tahun ini.