Jakarta, FORTUNE - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pemanfaatan lahan di IKN Nusantara, dengan nilai investasi Rp75 miliar.
Bersamaan dengan itu, BCA pun meletakan batu pertama (groundbreaking) kantor baru di IKN Nusantara pada Senin (12/8) awal pekan ini. Rencananya, kantor itu akan jadi pusat layanan keuangan di Nusantara. Itu pun memperluas jaringan BCA, yang sekarang terdiri dari 1.259 kantor cabang secara nasional.
"Kalau BCA bangun di sini, jalan di depan kantor BCA nanti yang bangun siapa? Pemerintah. Jalan, listrik, air, semuanya nanti akan dibangun oleh pemerintah," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (13/8).
Selain investasi itu, BCA pun menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Pengalokasian Lahan Aset Dalam Penguasaan Otorita IKN dan Akta Notarill Perjanjian dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menambahkan, BCA pun akan membangun UMKM Showcase Center. "Para UMKM-UMKM unggulan di sekitar Nusantara akan diperkenalkan dan dihubungkan dengan jaringan bisnis BCA di luar negeri," katanya dalam sambutan peletakan batu pertama.
Minat investasi di IKN
Menurut Jokowi, terdapat 472 investor yang sudah mengajukan ketertarikan menanamkan modal di IKN. Namun, setelah proses seleksi, ada 220 investor yang dianggap layak dan serius melanjutkan investasi. Dalam prosesnya, ia mengungkapkan proses pengurusan Hak Guna Bangunan (HGB) ditargetkan butuh waktu maksimal 11 hari setelah penandatanganan PKS.
"Saya sangat hargai investasi yang dilakukan oleh BCA. Kalau BCA sudah berani masuk investasi ke Nusantara, artinya investasi di Ibu Kota Nusantara ini pasti sangat menguntungkan," kata Jokowi.
Pada awal pekan ini, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut, terdapat empat perusahaan internasional yang akan mengalirkan investasi langsung ke IKN. Dua di antaranya datang dari Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Investasi itu sendiri baru akan masuk di klaster kedua.
Pada klaster pertama, BKPM mencatatkan, investasi pembangunan IKN berjumlah Rp56,2 triliun. Menurut Jokowi, itu di luar dari dana APBN. Investasi itu mencakup 55 proyek yang telah melakukan peletakan batu pertama. Secara terperinci itu terdiri dari:
- Enam proyek sektor pendidikan.
- Tiga proyek sektor kesehatan.
- 10 proyek ritel dan logistik.
- Delapan proyek hotel.
- Dua proyek energi dan transportasi.
- 14 proyek kantor dan perbankan.
- 9 proyek hunian dan area hujai.
- Tiga proyek media dan teknologi.