Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal potensi penghapusan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), menyusul merger antara perseroan dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
"Dalam kasus merger antara EXCL dan FREN ini, maka berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan, FREN yang akan menggabungkan diri ke dalam EXCL sehingga FREN akan berakhir karena hukum," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, Kamis (12/12).
Terkait pembelian kembali saham (buyback) FREN, sesuai angka (3) huruf (b) pasal 122 UU Perseroan Terbatas (UUPT), pemegang saham perseroan yang menggabungkan atau meleburkan diri karena hukum menjadi pemegang saham perseroan yang menerima penggabungan atau perseroan hasil peleburan.
"Merujuk pada ketentuan ini maka pemegang saham FREN juga akan menjadi pemegang saham EXCL setelah penggabungan," ujar Nyoman.
Adapun, jika tidak menyetujui peleburan tersebut, setiap pemegang saham dari EXCL dan FREN berhak meminta kepada perseroan agar sahamnya dibeli dengan harga yang wajar. Hal itu sesuai dengan angka (1) huruf (c) pasal 62 UUPT yang menggarisbawahi penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan sebagai tindakan perseroan yang merugikan pemegang saham atau perseroan.
Harga yang disepakati untuk pelaksanaan merger untuk EXCL adalah Rp2.350. NH Korindo Sekuritas mencatat, EXCL sebagai surviving entity dan FREN akan melebur ke dalam EXCL. Para pemegang saham FREN akan memperoleh saham EXCL dengan rasio: setiap 1.000 lot FREN akan mendapatkan 11 lot EXCL (1:0,011).
Apabila investor tak menyetujui aksi korporasi tersebut, harga pelaksanaan untuk buyback FREN adalah Rp25 per saham, sedangkan untuk EXCL adalah Rp2.350 per saham.
Pada kesempatan yang berbeda, CFO Smartfren, Antony Susilo menyebutkan, entitas gabungan antara EXCL dan FREN, yakni PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk akan mulai efektif pada 15 April 2025. Jika rangkaian transaksi dan perizinan merger selesai, maka Smartfren dan sahamnya pun tidak akan ada lagi. Adapun, Axiata Group Berhad dan Sinar Mas bakal menjadi pemegang saham pengendali bersama XLSmart, dengan kepemilikan masing-masing 34,8 persen.