Jakarta, FORTUNE - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), emiten afiliasi Tommy Soeharto, berniat menganggarkan dana US$84 juta atau sekitar hampir Rp1,3 triliun untuk belanja kapal selama 12 bulan ke depan.
Komisaris Utama HUMI, Abdul Rachim Sofyan mengatakan, 80 persen pendanaan akan berasal dari fasilitas kredit dari lembaga keuangan dan non-keuangan. Sementara 20 persen sisanya dari hasil IPO.
Adapun, sampai saat ini, Humpuss Maritim International sudah mempunyai 46 kapal, dari sebelumnya 41 pada akhir 2022. Dari pembelian itu, jenis kapal chemical carrier dan harbour tug.
Menurut Direktur Utama HUMI, Tirta Hidayat, rencana penambahan kapal HUMI berlandaskan pada permintaan di pasar dan tender. Ada tiga cara untuk pengadaan kapal, yakni: sewa, membeli kapal bekas, dan pembelian kapal baru. Saat permintaan membutuhkan jangka waktu pendek, HUMI akan menggunakan cara pertama. Sementara jika jangka waktunya panjang, opsi pembelian kapal bekas atau baru akan jadi opsi.
Realisasi belanja modal 2023
Sepanjang paruh pertama 2023, HUMI telah merealisasikan belanja modal sebesar US$25 juta. Tirta mengatakan, target belanja modal perseroan tahun ini berkisar mulai dari US$50 juta sampai dengan US$60 juta.
Salah satu alokasinya adalah untuk penambahan armada. “Ada yang target [pembeliannya] tahun ini, ada yang tahun depan, ada juga yang sampai 2026. Sedang dalam pembicaraan semua,” kata Tirta.
HUMI juga akan melakukan ekspansi bisnis secara anorganik, dengan menambahkan partner perusahaan internasional, seperti dari Amerika, Eropa, Jerman, dan Qatar. Dengan Belanda, HUMI sudah memasuki tahap pembicaraan awal. Sementara dengan Jerman, baru akan dilaksanakan beberapa waktu ke depan. Dengan Jepang dan Amerika, HUMI sudah menjalin kerja sama puluhan tahun.
Adapun, HUMI adalah perusahaan holding yang bergerak di sejumlah bidang usaha, yakni: penyewaan kapal, jasa layanan angkutan bahan bakar, pengangkutan bahan kimia dan petrokimia, jasa penunjang kegiatan lepas pantai, jasa pengerukan, penyediaan floating storage regasification unit, serta jasa penunjang armada laut.
Pada Rabu (9/8), HUMI resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia. Setelah HUMI, ada peluang anak usahanya juga akan mengikuti langkah tersebut. “Dalam waktu dekat [yang paling memungkinkan] adalah PT PCS Internasional dan PT ETSI Hutama Maritim,” ujar Tirta.
