Jakarta, FORTUNE - Emiten bagian BUMN Karya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengamankan fasilitas Kredit baru senilai Rp1,35 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Pendanaan eksternal itu akan ADHI gunakan untuk menyokong proyek-proyek infrastruktur strategis yang sedang perseroan garap. Beberapa di antaranya: ruas Tol Solo–Yogyakarta–Kulonprogo dan Tol Yogyakarta–Bawen.
"Ini menandai langkah strategis dalam memperkuat struktur keuangan perusahaan untuk memastikan kelancaran operasional berbagai proyek strategis yang sedang dikerjakan," jelas Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (12/7).
Selain itu, perseroan berharap pendanaan tersebut bisa berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya. Adapun, kesepakatan antara kedua perusahaan ditandai dengan penandatanganan perjanjian pada pekan ini.
Selama 2024 (Januari–Juni), ADHI disosokng oleh pendanaan dari pemerintah (66 persen), swasta (29 persen), serta BUMN dan lainnya (5 persen).
Terbaru, ADHI tengah mengajukan dana penyertaan Modal Negara (PMN) 2025 senilai Rp2,09 triliun. Itu untuk merampungkan penyelesaian dua PSN, yaitu Tol Solo–Yogyakarta–Kulonprogo (Rp1,9 triliun) dan Tol Yogyakarta–Bawen (Rp173 miliar).
"Kami sedang dalam tahap menunggul hasil review BPKP atas pengajuan PMN tahun anggaran 2025 dan aktif berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, regulator, dan stakeholder lainnya dalam menyiapkan pengajuan PMN tahun anggaran 2025," jelas Rozi dalam keterbukaan informasi.
Target pertumbuhan kontrak 2024 dan realisasi per Juni
Dari sisi kontrak, ADHI membidik kenaikan di rentang 10 persen–15 persen dibandingkan pada 2023, saat perseroan meraih kontrak senilai Rp37,4 triliun.
Dalam kata lain, nilai kontrak yang dibidik pada tahun ini berkisar mulai dari Rp41,14 triliun–Rp43,01 triliun. Sejak Januari–Juni 2024, ADHI melaporkan sudah membukukan kontrak baru senilai Rp10,2 triliun. Artinya, realisasi nilai kontrak ADHI sudah melampaui 20 persen dari proyeksi target tersebut.
Lebih lanjut, sepanjang 2024, ADHI telah mengantongi sejumlah kontrak besar, antara lain: jembatan pulau balang bentang pendek tahap II, hunian pekerja konstruksi tahap II, gedung istana wakil presiden, serta gedung dan sarana pendukung asrama PSSI.
Khusus pada Juni 2024, perolehan kontrak baru berasal dari proyek gedung (50 persen); sumber daya air (32 persen); sedangkan sisanya datang dari proyek jalan dan jembatan, properti, manufaktur, dan EPC (18 persen).