Diiringi Sentimen dari Pasar Cina, IHSG Diprediksi Sideways

IHSG berpeluang lanjut melemah, Jumat (12/1).

Diiringi Sentimen dari Pasar Cina, IHSG Diprediksi Sideways
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksi kembali bergerak sideways, Jumat (12/1), setelah ditutup di zona merah kemarin (11/1).

IHSG terkoreksi 0,10 persen di level 7.219,96 di akhir perdagangan kemarin. Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memperkirakan IHSG melanjutkan fase koreksi sebelumnya menuju 7.111 karena ditutup di bawah garis SMA-20.

Level support IHSG ada di 7.111, 7.021, dan 6.931. Sementara itu, level resistennya di 7.300, 7.422, dan 7.503. Indikator MACD menandakan momentum bearish.

Ivan memproyeksikan IHSG melaju di rentang support 7.150 dan resisten di 7.250. Saham-saham pilihannya hari ini, terdiri dari: BBCA, BBNI, BMRI, BRPT, dan UNVR.

Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG bergerak di kisaran support 7.150, pivot 7.220, dan resisten di 7.300. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG relatif sideways di level MA20, 7.200-7.220 pada Jumat ini.

"Secara teknikal, tekanan jual terindikasi mereda seiring dengan potensi golden cross pada oversold area di Stochastic RSI. Selama IHSG bertahan di atas MA20 [7.200], IHSG menjaga peluang bullish continuation," jelas Valdy dalam risetnya.

Dari pasar regional, sentimen berasal dari pernyataan Chinese Vice Premier, He Lifeng yang menyebut Pemerintah Cina tengah berupaya mempermudah perusahaan asing untuk berinvestasi di pasar modal Negeri Tirai Bambu. 

Kondisi itu memicu kekhawatiran capital outflow dari pasar modal Indonesia. Meski demikian, upaya Pemerintah Cina tersebut juga dapat memperbesar akses perusahaan Cina ke pasar modal Indonesia.

Selain itu, sentimen lain dari Cina adalah kinerja ekspor (+1.7 persen, YoY) dan impor (+0.3 persen, MoM) yang diperkirakan membaik pada Desember 2023. Kondisi tersebut pada akhirnya membangun keyakinan perbaikan kinerja ekspor Indonesia pada Desember 2023 yang akan rilis pada awal pekan depan (15/1).

Dengan sentimen-sentimen tersebut, Phintraco Sekuritas menyoroti sejumlah saham pilihan, yang terdiri dari: BBRI, TOWR, dan beberapa saham energi di tengah harga komoditas yang fluktuatif seperti MEDC, ELSA, HRUM, dan PGEO.

Kendati demikian, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas dengan support dan resisten di level 7.150 dan 7.240. "Hati-hati, ada potensi koreksi terjadi ya," kata Associate Director of Investment and Research, Maximilianus Nico Demus dalam keterangannya.

Saham-saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas hari ini, yakni: DRMA, PGEO, dan SMRA.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi