Jakarta, FORTUNE - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) telah membeli 803 menara milik PT Gamtraco Tunggal. Nilainya berjumlah Rp1,75 triliun.
Secara geografis, ada 562 menara (70 persen) yang berlokasi di luar Pulau Jawa, sedangkan sisanya ada di Pulau Jawa. Ini merupakan salah satu langkah ekspansi Mitratel guna memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa.
"Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi," ujar Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, Jumat (1/12).
Berkat Akuisisi tersebut, total penyewa atau tenant Mitratel pun ikut bertambah sebanyak 1.327 penyewa. Ini merupakan keuntungan yang perseroan dapat, selain bisa memperluas jangkauan di wilayah luar Jawa.
“Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancy ratio,” kata Teddy, sapaan Theodorus.
Lantas, bagaimana rencana perseroan selanjutnya? Berikut ini informasinya.
Rencana ekspansi ke depan
Ke depan, Mitratel berencana terus meningkatkan aset, mencakup menara ataupun jaringan fiber optik. Salah satu langkahnya, dengan membeli aset hasil divestasi milik operator telekomunikasi, seperti yang sudah dilakukan terhadap aset yang didivestasi oleh PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Menurut Teddy, lanskap bisnis telekomunikasi ke depannya akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Tujuannya, agar lebih fokus pada inovasi produk dengan nilai tambah sesuai kebutuhan konsumen.
"Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka," imbuh Teddy.
Sebelum ini, Mitratel juga telah mengambil alih puluhan menara yang mayoritas terletak di Pulau Sumatra. Selama Januari sampai September 2023, Mitratel telah mendirikan 481 menara anyar dan membeli 1.192 menara.
Dus, per akhir kuartal III 2023, perseroan telah mempunyai 37.091 menara. Angka itu bertumbuh 5,8 persen (YoY) dari 35.051 menara pada periode serupa di 2022.
Sementara itu, jumlah kolokasi melonjak 21 persen menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (YoY). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 km menjadi 29.042 km.