Emiten Unggas Ini IPO dan ARA, Simak Rencana Ekspansinya
Emiten unggas AYAM ARA di hari debut di BEI.
Jakarta, FORTUNE - PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) berniat mendirikan fasilitas ayam petelur (hatchery) dekat Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur sebagai bagian dari rencana ekspansi setelah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis (30/11).
Lebih lanjut, perseroan mengungkap ingin menyediakan hampir 200.000 ekor ayam petelur di wilayah dekat IKN Nusantara. "Kami akan mulai produksi pada 2026 atau paling lambat 2027, sehingga dapat mencukupi produk telur di IKN," kata Direktur Janu Putra Sejahtera, Fadhl Muhammad Firdaus di Gedung BEI.
Mengapa memilih area tersebut? Karena perseroan menilai lokasinya strategis untuk pengembangan produksi telur. Ditambah, perseroan telah memiliki 2 hektare tanah di Kalimantan, sebagai lokasi pembangunan fasilitas tersebut.
Selain rencana itu, AYAM juga berniat mendirikan kandang broiler pada 2025. Bahkan telah menganggarkan dana Rp20 miliar untuk mendukung rencana tersebut. Pendanaan itu akan berasal dari profit atau fasilitas kredit perbankan.
Sementara itu, pada 2024, AYAM pun akan mendirikan hatchery baru. Belanja modal yang perseroan siapkan untuk menyokong rencana itu bernilai sekitar Rp10 miliar. Alokasinya untuk membeli mesin.
IPO AYAM dan rencana penggunaan dana
Pada Kamis ini, AYAM resmi menjadi emiten ke-78 BEI. Perseroan menawarkan 800 juta saham atau sama dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan pasca-IPO. Dengan harga penawaran Rp100 per saham, AYAM mengantongi dana senilai Rp80 miliar.
Berdasarkan prospektus Janu Putra Sejahtera, berikut ini alokasi penggunaan dana IPO tersebut:
- Sekitar Rp40,63 miliar untuk membeli sejumlah bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
- Sekitar Rp15,52 miliar untuk membeli sejumlah bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pembangunan fasilitas hatchery baru, yang mana pembelian beberapa bidang tanah berikut pembangunan fasilitas merupakan serangkaian transaksi.
- Sekitar Rp11,53 miliar untuk pelunasan seluruh utang usaha perseroan kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku entitas asosiasi perseroan.
- Sisanya untuk modal kerja. Dengan rencana penggunaan meliputi pembelian parents stock day-old-chicks.
Pada hari pertama perdagangan, saham AYAM berhasil naik 35 persen ke harga Rp135 atau menyentuh level ARA (auto reject atas).