Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik PLTGU Jababeka, PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), berencana menerbitkan Surat Utang (notes) 2026 maksimal US$500 juta.
Adapun, aksi korporasi itu akan perseroan laksanakan melalui penawaran internasional kepada lembaga atau investor-investor lain di luar wilayah Indonesia, yang akan dicatatkan di Bursa Efek di Singapura.
Nilai penerbitan surat utang itu lebih dari 50 persen ekuitas perseroan yang berjumlah US704,12 juta per akhir 2023, sehingga tergolong transaksi material dan memerlukan persetujuan dari pemegang saham. Dus, POWR pun akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 November 2024.
Surat utang 2026 itu memiliki suku bunga tetap sebesar 4,95 persen, yang dibayarkan dua kali dalam setahun, yakni pada 14 Maret dan 14 September setiap tahun. Tanggal jatuh temponya jatuh pada 14 September 2026.
"Kami meyakini bahwa dengan memperpanjang periode jatuh tempo utang, maka perseroan, dapat melakukan pengembangan usaha lainnya," jelas Manajemen POWR dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (10/10).
Tujuan dari rencana transaksi itu adalah meningkatkan likuiditas perseroan dan menyokong kebutuhan pembiayaan umumnya. Nantinya, kenaikan likuiditas itu akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026, termasuk bunga dan biaya lainnya.
Anak usaha perseroan, Listrindo Capital B.V., yang berperan sebagai penerbit surat utang 2026, telah mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya atas surat itu kepada perseroan pada 25 September 2019.
Sebagai catatan, penerbitan surat utang dan pelunasan surat utang 2026 akan tergantung pada kondisi pasar. "Perseroan akan memperhatikan kondisi yang terbaik yang akan diperoleh perseroan sesuai rencana perseroan untuk menerbitkan surat utang dan melunasi sebagian atau keseluruhan atas surat utang 2026," tulis Manajemen POWR lagi.
Pada awal perdagangan Kamis, saham POWR dibuka di harga Rp705, masih sama seperti harganya pada penutupan perdagangan Rabu. Sebelum akhirnya melemah 0,71 persen ke harga Rp700 pada pukul 09.01 WIB.
Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksinya mencapai 127.000 saham, dengan nilai transaksi Rp88,9 juta dan frekuensi transaksi sebanyak 28 kali.